z-logo
open-access-imgOpen Access
MENGHADIRKAN KEMBALI SITUS KUBUR TAJAU DI GUNUNG SELENDANG, SANGASANGA KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA REPRESENTING JAR BURIAL SITE IN SELENDANG MOUNTAIN, SANGASANGA DISTRICT KUTAI KERTANEGARA
Author(s) -
Hartatik Hartatik
Publication year - 2018
Publication title -
amerta
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-8908
pISSN - 0215-1324
DOI - 10.24832/amt.v36i1.390
Subject(s) - jar , archaeology , geography , mount , mechanical engineering , engineering , computer science , operating system
, Representing Jar Burial Site In Selendang Mountain, Sangasanga District Kutai Kertanegara. Jar burial site in Selendang Mountain is one of the unique sites because it is a secondary burial site with 52 tajau containers that cluster tightly and without stock of grave. The radio carbon dating  from two bone samples from the jar it is known that this burial originated in the late 17th century (1682-1999). That is appropriate with the relative dating of the Martavan jar and ceramic plate (jar cover) from the Ming Dynasty in 16th - 17th century AD. The  human identities are buried in jar known not yet, because limitations of DNA comparing data of the tribes in Kalimantan. What are the important values contained in the jar burial site in Mount Selendang and how can it be understood by the people? This research  aims to explain the important value of  jar burial sites in Mount Selendang and strategies to presenting the jar burial site in order to be known and understood by the people. This research is a descriptive with inductive reasoning. The primary data used are from Sangasanga jar burial research in 2010 and 2011, reviewing research recommendations and follow-up of those recommendations. The results of the research of jar burial site in Sangasanga expected to be known and provide benefits for the people, as  knowledge about the burial system and social aspects of the past religion and history of community life in Sangasanga. Thus will raise an understanding the diversity of society in Sangasanga since since a long time ago  until now. Keywords: Jar burial, Kutai, public archeology, museum site, important value   Abstrak. Situs Kubur Tajau di Gunung Selendang Sangasanga merupakan salah satu situs yang unik karena merupakan situs penguburan sekunder dengan wadah 52 tajau yang mengelompok rapat dan tanpa bekal kubur. Hasil uji radiokarbon dari dua sampel tulang dari dalam tajau diketahui bahwa kubur ini berasal dari  akhir abad ke-17 (tahun 1682 s.d. 1699). Hal tersebut sesuai dengan pertanggalan relatif dari wadah kubur  jenis tajau Martavan dan piring keramik (tutup tajau) yang berasal dari masa Dinasti Ming abad 16 – 17 Massehi. Identitas manusia yang dikuburkan dalam tajau belum diketahui  karena keterbatasan data pembanding DNA suku-suku di Kalimantan. Nilai penting apa yang terkandung dalam situs kubur tajau di Gunung Selendang dan bagaimana caranya supaya nilai penting itu dapat difahami oleh  masyarakat? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai penting situs kubur tajau di Gunung Selendang dan strategi untuk menghadirkan situs kubur tajau tersebut supaya dapat  dikenal dan dimaknai oleh masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan penalaran induktif. Data primer yang digunakan berasal dari penelitian kubur tajau Sangasanga tahun 2010 dan 2011, telaah rekomendasi penelitian dan tindak lanjut dari rekomendasi tersebut. Hasil dari penelitian situs kubur tajau Sangasanga diharapkan dapat dikenal dan memberikan manfaat bagi masyarakat,berupa pengetahuan tentang sistem penguburan dan aspek sosial religi masa lalu serta sejarah kehidupan masyarakat Sangasanga. Dengan demikian akan  diperoleh pemahaman tentang keberagaman masyarakat di Sangasanga sejak jaman dahulu hingga kini. Kata kunci : Kubur tajau,  Kutai, arkeologi publik, museum situs, nilai penting

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here