z-logo
open-access-imgOpen Access
ABHILLANI ABHA’: KOREOGRAFI YANG TERILHAMI DARI NILAI HARGA DIRI DI MADURA
Author(s) -
Fatmawati Sugiono Putri,
Maria Heni Winahyuningsih,
Darmawan Dadijono
Publication year - 2021
Publication title -
joged
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2655-3171
pISSN - 1858-3989
DOI - 10.24821/joged.v17i2.6350
Subject(s) - humanities , art
RINGKASANAbhillani Abha’ merupakan judul karya penciptaan tari Abhillani merupakan istilah bahasa Madura yang berarti membela, dan Abha’ merupakan istilah bahasa Madura yang berarti diri (harga diri). Karya ini bersumber dari kebiasaan masyarakat Madura khususnya di daerah Bangkalan, dengan kasus carok yang dilakukan oleh laki-laki untuk melindungi atau mempertahankan harga dirinya. Secara signifikan carok dijadikan sumber materi dramatik dan sumber materi artistik pada penciptaan karya tari ini. Pelecehan dijadikan tema pada penciptaan karya tari. Berangkat dari pengalaman menyaksikan peristiwa carok, dan mengamati gerak pelaku carok dalam melakukan gerak silat serta ketrampilannya memainkan clurit, memicu ide gagasan dan ide kinestetik dalam proses penciptaan karya tari. Karya Tari ini merupakan karya koreografi kelompok, maka dipilih metode penciptaan tari dengan menggunakan konsep yang diutarakan oleh Jacqueline Smith dalam bukunya Dance Compotitions: A Practical Guide for Teacher (1976), tentang metode konstruksi tari yang terdiri dari 5 tahap, yaitu tahap 1 tentang rangsang awal, tahap 2 tentang memilih motif menjadi komposisi, tahap 3 tentang menjadikan motif menuju komposisi kelompok, tahap 4 tentang bentuk tari, dan tahap 5 tentang elemen konstruksi. Properti celurit, motif Tari jawatimuran (Surabayan, Madura), gerak dasar silat, dan pola iringan jawatimuran (Surabayan, Madura) menjadi bahan- bahan untuk melakukan proses kreatif penciptaan Abhillani Abha’.ABSTRACTAbhillani Abha' is the title of a dance creation work. This work originated from the custom of the Madurese community, especially in the Bangkalan area, with the carok case committed by men to protect or maintain their dignity. Carok was significantly used as a source of dramatic material and a source of artistic material for the creation of this dance work. Harassment was used as a theme in the creation of dance work. Departing from the experience of witnessing the carok event, and observing the carok actor's movements in performing silat movements and his skills in playing clurit, triggering kinesthetic ideas and ideas in the process of creating dance works.This dance work is a group choreography, then the method of creating dance using the concept expressed by Jacqueline Smith in his book Dance Compotitions: A Practical Guide for Teachers (1976), about the dance construction method consisting of 5 stages, namely stage 1 about excitement beginning, stage 2 about choosing motifs into compositions, stage 3 about making motifs towards group composition, stage 4 about dance forms, and stage 5 about construction elements. The sickle property, the Jawatimuran dance motif (Surabayan, Madura), the basic movements of silat, and the Jawatimuran accompaniment pattern (Surabayan, Madura) became the materials to carry out the creative process of creating Abhillani Abha'.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here