z-logo
open-access-imgOpen Access
Pemberdayaan Masyarakat Wukirsari, Imogiri, Bantul Melalui Potensi Wisata Seni dan Penangkaran Burung
Author(s) -
Lutse Lambert Daniel Morin,
Tanto Harthoko
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal pengabdian seni
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2809-3380
pISSN - 2774-4787
DOI - 10.24821/jas.v1i1.4709
Subject(s) - humanities , art
Desa Wukirsari adalah salah satu desa di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain wayang, karawitan, kerajinan bambu, dan batik tulis, Wukirsari juga dikenal sebagai desa yang mata pencaharian mayoritas warganya adalah berjualan burung. Tujuan pengembangan dan pemberdayaan melalui P3Wilsen di Desa Wukirsari selama satu bulan adalah untuk meningkatkan jenis dan desain kerajinan bambu, mengembangkan keseniian yang sudah ada agar lebih menarik dan menghasilkan kesenian baru, serta membantu masyarakat dalam pembuatan desain lanscape taman burung. Metode yang diambil untuk mengatasi persoalan dengan kegiatan-kegiatan: (1) pendampingan pengembangan desain landscape meliputi: sign system, mural, perancangan taman, dan pembuatan profil; (2) pelatihan kerajinan bambu dan tatah sungging misalnya pengembangan desain dan bentuk dangkar burung yang akan menunjang suvenir Desa Wisata Wukirsari; dan (3) pelatihan tari dan karawitan untuk anak-anak yang nantinya akan menunjang atraksi desa wisata. Kegiatan P3Wilsen ini telah mencapai hasil berupa: (1) meningkatnya minat dan kemampuan berkesenian masyarakat Wukirsari, (2) meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mendesain papan-papan nama dan petunjuk arah yang akan digunakan dalam pembuatan taman penangkaran burung, (3) adanya video yang menunjukkan side plane dan short film dokumenter sebagai sarana promosi, dan (4) meningkatnya ilmu manajemen dalam organisasi atau kelompok penangkar burung dan pengrajin di Wukirsari. Wukirsari village is located at Imogiri Area, Bantul Distrcit, Yogyakarta Specially Designated-Area Province. Aside from wayang (Javenese shadow puppet), karawitan (Javanese traditional instruments), bamboo arts, and handmade batik, Wukirsari is also known as a village in which the residents peddle birds as their main trade. The aim of community development and empowerment thru P3Wilsen at Wukirsari village for a month is to increase the type and design of bamboo arts, improve the existing arts to be more appealing thus generating new arts, and also to help the people in designing bird park landscape. The methods used to tackle the issues are: (1) development assistance in landscaping: sign, system, mural, park planning, and profil making; (2) the training for bamboo arts and carvings, e.g. to develop design and to shape a kind of birdcage as a unique souvenir from Wukirsari Tourist Village; and (3) dance and karawitan for children practices that eventualy support the tourism in the village. The P3Wilsen agenda has gained results such as: (1) Wukirsari villagers’ increasing interest and better ability in arts, (2) the increase of capability for the community to design signboards that will be used in the bird sanctuary development, (3) the creation of a video to show the side plane and as a short documenter film for promotion purposes, and (4) the growth in managing skill within organization or community of the bird breeders and handcrafters in Wukirsari.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here