
Peran Grenteng terhadap Kenyamanan Sirkulasi Pengunjung di Komplek Makam Raja Mataram Kotagede Yogyakarta
Author(s) -
Putri Prabu Utami
Publication year - 2018
Publication title -
invensi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-2940
pISSN - 2460-0830
DOI - 10.24821/invensi.v3i1.2106
Subject(s) - humanities , art , geography , visual arts
Kotagede Yogyakarta merupakan peninggalan Kerajaan Mataram di mana terdapat
banyak peninggalan arkeologis seperti Watu Gilang dan sisa tembok benteng.
Peninggalan kerajaan Mataram kuno Kotagede dapat dilihat di komplek Makam
Raja Mataram Kotagede. Komplek Makam Raja Mataram di Kotagede Yogyakarta
memiliki gaya arsitektur Hindu. Ciri khas dari bangunan Hindu di Makam Raja
Mataram identik dengan pengunaan material batu bata merah dan kapur. Komplek
Makam memiliki bangunan berupa tembok pembatas yang bernama grenteng yang
penempatannya berada setelah pintu gerbang yang memiliki fungsi sebagai penutup
atau pembatas antara ruang dalam dengan ruang luar atau ruang sebelumnya. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui kenyamanan sirkulasi dengan adanya peranan
grenteng pada satu ruang. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan, yang
bergantung pada kedua bahan pustaka yang relevan serta temuan lapangan seperti
observasi dan wawancara. Selanjutnya melakukan analisis data lapangan.
Keberadaan grenteng yang berada tepat di tengah pintu memberikan pengaruh
terhadap kenyamanan sirkulasi pengunjung. Temuan penelitian menunjukkan
kenyamanan sirkulasi dengan adanya peran grenteng dapat dicapai pada satu sisi kiri
baik digunakan sebagai sirkulasi masuk maupun keluar. Kenyamanan sirkulasi satu
sisi pada komplek Makam Raja Mataram Kotagede berbeda dengan bangunan yang
memiliki grenteng seperti di Keraton Yogyakarta maupun makam Raja Imogiri.
Kotagede Yogyakarta is a relic of the Mataram kingdom where there are many
archaeological remains such as Watu Gilang and the rest of the wall of the fort.
Relics of ancient kingdom of Mataram Kotagede can be seen in the complex of the
tomb of King of Mataram Kotagede. Complex Tomb of King of Mataram in
Kotagede Yogyakarta has a Hindu architectural style. The distinctive feature of the
building at the tomb of the King of Mataram Hindu identical to the material the use
of red brick and limestone. The tomb complex of buildings in the form of the parapet
has named grenteng whose post is after the gate has a function as a cover or barrier
between the space in the outer space or room earlier. The purpose of this study to
determine the comfort of their circulation with grenteng role in one room. This study
is a combination, which is dependent on both the relevant library materials as well
as the findings of such field observations and interviews. Furthermore, analysis of
field data. Grenteng existence which is right in the middle of the door to give effect to the comfort of the visitor circulation. The findings show comfort with their roles
grenteng circulation can be achieved on the left side used as incoming and outgoing
circulation. Leisure circulation of one hand on the tomb of the King of Mataram
Kotagede complex of different buildings that have grenteng like in the Keraton or
the tomb of King Imogiri.