
KUAT TARIK ANGKER KANTILEVER DENGAN METODE PENDEKATAN JRC (STUDI KASUS JALAN KANTILEVER KM. 461+480 TAPAKTUAN)
Author(s) -
Jumaidi Jumaidi,
Munirwansyah Munirwansyah,
Sofyan M. Saleh
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal teknik sipil/jurnal teknik sipil
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-5295
pISSN - 2088-9321
DOI - 10.24815/jts.v1i3.10010
Subject(s) - geotechnical engineering , geology , rock mass classification , rock blasting , ultimate tensile strength , rock bolt , drilling and blasting , schmidt hammer , compressive strength , mining engineering , materials science , composite material
The Tapaktuan-Bakongan is the national road access to the South-West part of Aceh. Topographically shows that the road consist of canyon and a very steep cliff, which will be impossible to build more infracstructure using either blasting or cut and fill method with heavy equipment. Referring to the situation, the study about anchor tensile strength, which is used in construction of road access expansion using cantilever method is conducted. The research methode is begin by collecting the real data which are Standard Penetration Test data (SPT) SNI 4153-2018 and tensile graund anchor proving test (Bristish Satndard 8081:1981) and geological data taken from SPT drilling data. Furthermore, the data involved N-SPT, Joint Roughness Coefficient (JRC), shear stress will be analyzed and yield loading test value. Finally, from the loading test value, the reseacher will evaluate the stability of tensile capacity and safety factor (SF) of ground anchor. From the data analysis obtained that rock mass of STA 1+ 280 or KM. 461 +480 geologically contain unrigid and very strong limestone with N-SPT value greater than 50 where the rock condition is solid concrete and could be crushed using blasting method. Five samples are taken from the 10 meters driling for the laboratory test and obtain the minimum compressive strength is 51,10 MPa and maximum is 103,89 MPa with JRC from 2 to 20. In addition, the rock quality designation (RQD) calculation yield the average stone quality is 60,8% which means the rock has medium quality. Ground anchor failure if the proving test over 80% UTS(ultimate tensile strength) i.e. the load increment reaches 92,55% UTS or 54 MPa. Therefore, the proving test maximum capacity for ground anchor is 54 Mpa and safety factor is 1,85 which are suitable to geological condition research area.Abstrak: Ruas jalan Tapaktuan – Bakongan merupakan ruas jalan nasional lintas Barat – Selatan Aceh. Kondisi topografi ruas jalan terdiri dari tebing yang terjal dan lereng yang curam sehingga tidak memungkinkan dilaksanakan pelaksanaan kontruksi pembangunan/peningkatan dengan metode blasting (penggunaan bahan peledak) maupun metode cut and fill yang menggunakan alat-alat berat. Dari permasalahan tersebut dilakukan sebuah kajian mengenai kuat tarik angker yang digunakan pada pelaksanaan pembangunan pelebaran badan jalan dengan menggunakan metode kantilever untuk daerah dengan kondisi topograsi tebing yang terjal dan lereng yang curam. Metode yang diterapkan pada penelitian ini diawali dengan pengumpulan data riil yang meliputi data Standard Penetration Test (SPT) SNI 4153-2008 dan uji tarik proving test ground anchor (British Standard 8081:1981) dan data geologi yang dihasilkan dari data pengeboran SPT. Selanjutnya dari data-data yang diperoleh dilakukan analisis data yang meliputi analisis nilai N-SPT, Joint Roughnes Coefficient (JRC), gaya geser, yang menghasilkan angka loading test. Dari data hasil loading test dapat dievaluasi stabilitas kapasitas tarik dan safety factor (SF). Dari data analisis didapatkan bahwasanya kondisi geologi batuan di STA 1+ 280 atau KM. 461 + 480 terdiri dari batu gamping tidak lapuk dan sangat keras dan dapat dipecahkan dengan peledakan dengan nilai N-SPT lebih besar dari 50 dimana kondisi batuan sangat padat. Dari hasil pengeboran sepanjang 10 meter diambil lima sampel untuk di uji laboratorium dan diperoleh nilai compressive strength minimal 51,10 MPa dan maksimum 103,89 MPa dengan nilai JRC 2-20. Selain daripada itu hasil perhitungan rock quality designation (RQD) menunjukkan kualitas batuan pada lokasi kajian rata-rata 60,8% yang berarti kualitas batuannya adalah sedang. Ground anchor putus pada saat uji tarik proving test diatas pembebanan 80% UTS yaitu pembebanan sampai 92,55% UTS (ultimate tensile strength) atau sebesar 54 MPa. Dengan demikian kapasitas maksimum hasil uji tarik proving test ground anchor yaitu sebesar 54 MPa dengan faktor keamanan 1,85 sesuai dengan kondisi geologi daerah kajian.