z-logo
open-access-imgOpen Access
A THIRTY-ONE-YEARS-OLD FEMALE WITH SLE AND SYSTEMIC SCLERODERMA
Author(s) -
Rahardjo Rahardjo,
Rachmawati Rachmawati
Publication year - 2018
Publication title -
indonesian journal of clinical pathology and medical laboratory
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2477-4685
DOI - 10.24293/ijcpml.v23i3.1210
Subject(s) - medicine , gynecology , dermatology
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit rematik autoimun yang ditandai adanya inflamasi luas, yang mempengaruhisetiap organ atau sistem dalam tubuh. Sklerosis sistemik (skleroderma) adalah penyakit multisistem kronis yang tidak diketahuipenyebabnya, ditandai dengan penebalan kulit akibat penumpukan jaringan ikat disertai kelainan fungsi dan bentuk organ visceral.Seorang perempuan 31 tahun mengalami nyeri jari-jari dan sendi. Lima tahun lalu didiagnosis kusta serta diobati selama satu tahun.Pemeriksaan fisik didapatkan mouse face appearance, teleangiektasis, salt and pepper appearance, sclerodactili, artritis, serta calcinosis.Peregangan dan pengerasan kulit simetris. Hemoglobin menurun, sediaan darah tepi terdapat sebaran roleaux, neutrofilia dan limfositteraktivasi. Indirect Coomb Test (ICT) inkompatibel. SGOT, total protein, globulin meningkat. Anti Ds-DNA meningkat lima kali dan ANAmeningkat dua puluh kali lipat dari batas normal. Diagnosis SLE didasarkan pada peningkatan kadar ANA dan Ds-DNA. Sklerodermadidasarkan pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan hematologi dan anti Scl-70 (anti tropoisomerase I)

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here