
ERYTHROLEUKEMIA
Author(s) -
Ailinda Theodora Tedja,
Riadi Wirawan
Publication year - 2018
Publication title -
indonesian journal of clinical pathology and medical laboratory
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2477-4685
DOI - 10.24293/ijcpml.v23i2.1146
Subject(s) - medicine , gynecology , humanities , philosophy
Leukemia eritroid akut dibagi menjadi dua (2) subtipe berdasarkan penggolongan World Health Organization (WHO) 2008,yaitu eritroleukemia dan pure erythroid leukemia. Penggolongan WHO 2008 menganjurkan diagnosis leukemia eritroid akutcukup berdasarkan hasil menilai sumsum tulang, berdasarkan jumlah eritroblas dan sel blas, keberadaan diseritropoiesis, sertadisgranulopoiesis. Eritroleukemia merupakan bentuk leukemia mieloid akut yang jarang terjadi, yaitu <5% kasus leukemia mieloidakut. Eritroleukemia terutama terjadi di orang dewasa dan lebih sering terjadi di laki-laki. Satu kasus dilaporkan perempuan berusia42 tahun dengan hasil memeriksa pansitopenia di laboratorium, kemudian dinilai sumsum tulangnya dan didapatkan eritroblas 67%All Nucleated Cells (ANC), disertai diseritropoiesis yang jelas dan blas 25% Non-Erythroid Cells (NEC) dengan disgranulopoiesis 35%.Hasil ini menetapkan diagnosis eritroleukemia (AML-M6) berdasarkan penggolongan WHO 2008. Hasil memeriksa imunofenotip flowcytometry didapatkan komponen eritroid dan mieloid yang mendukung diagnosis eritroleukemia. Pemeriksaan imunofenotip denganflow cytometry tersebut sebenarnya tidak diperlukan untuk menetapkan diagnosis eritroleukemia. Pemeriksaan sitogenetika disarankanuntuk menentukan peramalan perjalanan penyakit.