Open Access
IbM PEMANFAATAN BUAH MENTIMUN SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF PENGOBATAN HIPERTENSI PADA JAMA’AH YASIN RT 03/01 KEL. MANGUNSUMAN PONOROGO
Author(s) -
Saiful Nurhidayat
Publication year - 2020
Publication title -
adimas
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2550-004X
pISSN - 2550-0031
DOI - 10.24269/adi.v4i2.1525
Subject(s) - medicine , humanities , traditional medicine , gynecology , art
Penyakit hipertensi menduduki urutan ketiga di Ponorogo, dengan jumlah 50.114 (14.03%) penderita. Rasio jumlah tenaga medis terhadap jumlah penduduk di Kecamatan Siman tahun 2014 mencapai 1 : 631, artinya satu tenaga medis harus melayani 631 penduduk. Minat. Mitra Iptek bagi Masyarakat (IbM) Jamaah Yasinan “gangsal” kelurahan Mangunsuman untuk melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan tergolong tinggi, kegiatan yasinan rutin dilaksanakan dengan rata rata peserta 50 orang tiap bulan. Permasalahan Mitra IbM semakin banyaknya keluhan pusing, mata kabur, leher kaku oleh sebagian jamaah yasin maupun keluarga. Namun sebagian masih menganggap keluhan itu sebagai suatu hal yang biasa. mereka belum mengetahui bagaimana penanganan yang aman dan mudah. Setelah dilakukan musyawarah, maka permasalahan mitra adalah tidak mengetahui jus mentimun sebagai pengobatan alternatif yang aman (tidak mengandung bahan kimia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan belum mempraktekkan cara pengolahan jus mentimun. Pengabdian mulai dilaksanakan hari Kamis, 23 Agustus 2018 sejumlah 42 orang, yaitu penyuluhan penyakit darah tinggi, cara mengobati dan mencegah darah tinggi. Tim Pengabdian memberikan pelatihan cara pembuatan jus mentimun kepada 3 pengurus jamaah yasinan pada hari minggu tanggal 26 Agustus 2018 di rumah Bu Endah Sanuri. Tim pengabdi melakukan kunjungan rumah penderita hipertensi dalam rangka evaluasi program. Kegiatan penyuluhan berjalan lancar, peserta antusias mengikuti kegiatan sampai selesai. Hal ini dibuktikan dengan 14 peserta (33 %) bertanya tentang materi yang disampaikan. Kegiatan pelatihan pembuatan jus mentimun dan evaluasi program berlangsung lancer. Harapan peserta semoga program pengabdian ini dapat berlanjut sehingga mereka dapat memperoleh ilmu dan ketrampilan yang berguna bagi masyarakat.