
Analisis Makna Lagu Bugis “Sajang Rennu” Ciptaan Yusuf Alamudi Melalui Pendekatan Hermeneutika
Author(s) -
Herianah Herianah
Publication year - 2010
Publication title -
atavisme
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-0000
pISSN - 1410-900X
DOI - 10.24257/atavisme.v13i2.131.201-208
Subject(s) - humanities , psychology , art
Tulisan ini bertujuan membahas makna lagu Bugis Sajang Rennu ciptaan Yusuf Alamudi melalui pendekatan hermeneutika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik inventarisasi, baca-simak, dan pencatatan dalam pengumpulan datanya. Teknik analisis data melalui tahap identifikasi, klasifikasi, analisis, dan deskripsi. Analisis makna lagu dengan pendekatan hermeneutika ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu analisis kata dalam larik lagu, analisis larik dalam bait, dan analisis bait dalam lagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna lagu Sajang Rennu ciptaan Yusuf Alamudi adalah adanya rasa sirik ‘malu’ dari seorang lelaki karena kekasih pujaan hatinya menikah dengan orang lain tanpa kabar berita. Konsekuensi dari rasa sirik ‘malu’ ini membuatnya berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Abstract:
This writing is intended to discuss the meaning of Buginese song Sajang Rennu by Yusuf Alamudi using hermeneutic approach. This research applies descriptive qualitative method by collecting data using inventory technique, reading-observing, and noting. The technique of data analysis is identification, classification, analysis, and description. The result of the research shows that the meaning of Sajang Rennu by Yusuf Alamudi is sirik or feeling embarassed of a man since his girl friend gets married to another man without any notification before. The consequence of sirik makes him think of suicide. It is figured by the statement that one day people will find a new grave, and he is in.
Key Words: meaning; Buginese song; hermeneutic research