z-logo
open-access-imgOpen Access
Eksistensi Aurat Wanita dalam Fiqih
Author(s) -
masri masri masri
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal al-qadau
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2622-3945
pISSN - 2407-8115
DOI - 10.24252/al-qadau.v6i1.7527
Subject(s) - fiqh , humanities , obligation , jurisprudence , islam , philosophy , political science , theology , law , sharia
Penelitian ini membahas Eksistensi Aurat wanita dalam Fiqih. ini mengacu pada fikih aurat wanita yang dirumuskan berdasarkan petunjuk dalil-dalil dari al-Quran dan sunnah. Aurat adalah bagian badan yang tidak boleh kelihatan (menurut hukum Islam); kemaluan; organ untuk mengadakan perkembangbiakan.  Dalam Islam, menutup aurat yakni sebuah kewajiban bagi mereka yang telah dewasa (ba<ligh-mumayyiz). Dasar mengenal kewajiban menutup aurat adalah bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Kemudian diramu oleh para ulama hingga menghasilkan fikih aurat yang merupakan bagian dari pada fikih wanita This study discusses the existence of female aurat in Fiqh. this refers to the female genitalia fiqh which is formulated based on the instructions of the postulates of the Koran and the Sunnah. Aurat is a part of the body that cannot be seen (according to Islamic law); pubic; organ for breeding. In Islam, closing aurat is an obligation for those who are adults (baligh-mumayyiz). Basic knowledge of the obligation to cover the genitals is sourced from the Qur'an and the Sunnah. Then mixed by the scholars to produce the Jurisprudence which is part of the female Jurisprudence.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here