z-logo
open-access-imgOpen Access
KELETAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM TATA RUANG KOTA BANDUNG AKHIR ABAD XIX HINGGA PERTENGAHAN ABAD XX
Author(s) -
Miftahul Falah
Publication year - 2019
Publication title -
sosiohumaniora
Language(s) - Bosnian
Resource type - Journals
ISSN - 2443-2660
DOI - 10.24198/sosiohumaniora.v21i2.21020
Subject(s) - humanities , art
Dalam tata ruang kota, ruang terbuka hijau merupakan salah satu komponen pembentuk fisik kota dan keberadaannya menjadi salah satu indikator penilaian terhadap kualitas lansekap kota. Dua model ruang terbuka hijau yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat adalah hutan kota dan taman kota yang tentu saja memiliki fungsi yang berbeda. Di Kota Bandung, ruang terbuka hijau cukup banyak baik yang dibangun pada masa kolonial maupun masa kemerdekaan. Secara historis, keletakan ruang terbuka hijau, baik berupa hutan kota maupun taman kota belum banyak yang mengkaji. Bagaimana keletakan ruang terbuka hijau dalam konstelasi tata ruang Kota Bandung pada Abad XX, merupakan aspek kajian historis yang menarik untuk diteliti dengan menggunakan pendekatan morfologi kota. Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan itu, dalam kajian ini diterapkan metode sejarah yang dalam tataran operasional terdiri atas empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa Pemerintahan Gemeente Bandung, ruang terbuka hijau lebih banyak dibangun di wilayah Bandung Utara; hutan kota yang ada Kota Bandung yang dikenal dengan nama Jubileumpark memiliki area lebih luas dibandingkan dengan kondisi sekarang; taman-taman kota yang telah dibangun oleh Pemerintah Gemeente Bandung sebagian besar masih berfungsi setelah direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Bandung; dan beberapa taman kota mengalami transformasi karena berbagai alasan, antara lain ketidaksesuaian dengan budaya lokal.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here