
Aspek Sosioekologis Usahatani Kopi Arabika di Dataran Tinggi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara
Author(s) -
Jef Rudiantho Saragih
Publication year - 2017
Publication title -
sosiohumaniora
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2443-2660
DOI - 10.24198/sosiohumaniora.v19i3.7896
Subject(s) - horticulture , mathematics , physics , biology
Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh aspek sosioekologis terhadap produksi kopi arabika dengan menggunakan persamaan regresi majemuk dan diduga dengan program SPSS 22. Sampel berjumlah 58 rumah tangga petani. Tingkat partisipasi petani mengikuti pelatihan hanya 30%. Aspek-aspek yang perlu ditingkatkan adalah penggunaan pohon pelindung legum (26%), jumlah pohon pelindung (67 pohon/ha), pemangkasan tanaman kopi (43%), pengembalian kulit kopi sebagai mulsa (57%), dan menyediakan tempat terpisah untuk menyimpan pestisida (41%). Sementara aspek ekologis yang sudah baik adalah penggunaan pupuk organik (93%) dan penggunaan masker atau pengaman saat mengaplikasikan pestisida. Aspek ekologis yang perlu diminimalkan adalah penggunaan herbisida untuk mengendalikan gulma (91%). Aspek sosial dan ekologi secara bersama berperan penting pada usahatani kopi arabika. Aspek ekologi memiliki multiperan, yaitu peningkatan kuantitas produksi, peningkatan kualitas, dan keberlanjutan lingkungan. Partisipasi petani dalam pelatihan, jumlah pohon pelindung legum, dan praktik pemangkasan tanaman kopi, berpengaruh positif dan nyata terhadap produksi kopi arabika. Sementara umur, tingkat pendidikan, jumlah pohon pelindung, penggunaan pupuk organik, dan penggunaan kulit buah kopi sebagai mulsa, berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap produksi kopi arabika.