Open Access
PENGENDALIAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA AKHIR DI DESA CIKERUH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG
Author(s) -
Hetty Krisnani,
Aneke Putri Ichsan
Publication year - 2018
Publication title -
share/share: social work journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-1577
pISSN - 2339-0042
DOI - 10.24198/share.v8i1.16144
Subject(s) - humanities , physics , philosophy
Penelitian ini berjudul “Pengendalian Sosial Masyarakat Dalam Pencegahan dan Penanganan Perilaku Seks Bebas pada Remaja Akhir Di Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh munculnya fenomena perilaku seks bebas dikalangan remaja akhir yaitu mahasiswa khususnya yang terjadi di perumahan Puri Indah sehingga membutuhkan pengendalian sosial masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana pengendalian sosial masyarakat dalam pencegahan dan penanganan perilaku seks bebas.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang yang terdiri dari ketua RW 07, ketua RT 05, penjaga kosan, dan 3 masyarakat pendatang berstatus mahasiswa di Puri Indah Jatinangor Desa Cikeruh.Berdasarkan hasil penelitian, upaya pengendalian sosial yang dilakukan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan perilaku seks bebas bersifat preventif dan represif. Baik pencegahan maupun penanganan dilakukan dengan cara persuasif dan koersif. Cara persuasif yang dilakukan adalah peraturan tata tertib, pengisian form dan menyertakan fotokopi KTP serta KTM, pendataan ulang penduduk, musyarawah, penjagaan satpam, menghubungi orang tua mahasiswa, dan membuat surat pernyataan. Sedangkan cara koersif yang dilakukan adalah penggerebekan, pengusiran, dan di arak. Dimana hal ini sesuai berdasarkan teori upaya pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat. Meskipun pengendalian sosial masyarakat dilakukan, namun masih belum optimal karena kurangnya partisipasi masyarakat. Maka berdasarkan pada hal tersebut dibutuhkan kegiatan penyuluhan sosial mengenai dampak perilaku seks bebas guna optimalisasi peran tokoh masyarakat dalam menggerakan partisipasi masyarakat untuk pencegahan dan penanganan perilaku seks bebas.