Kangkung Akuaponik dengan Perlakuan Berbagai Jenis Pupuk Foliar dan Padat Tebar Lele Pada Sistim Budikdamber Lele Kangkung

Kangkung adalah sayuran potensial untuk dikembangkan pada sistim akuaponik. Akuaponik merupakan kegiatan budidaya tanaman pada media air yang dikombinasikan dengan budidaya ikan pada satu wadah atau satu tempat. Kelemahan akuaponik adalah nutrisi yang hanya bertumpu pada sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga tanaman memerlukan pasokan hara dari sumber lain. Pemberian pupuk foliar merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan  hasil tanaman kangkung pada sistim akuaponik budikdamber. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk foliar dan padat tebar lele terhadap hasil tanaman kangkung pada sistim akuaponik budikdamber. Penelitian ini dilakukan mulai Oktober sampai Desember 2021 di unit  Penelitian Universitas Bangka Belitung. Digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Split Plot faktorial dua factor, factor pertama padat tebar lele dan factor ke dua adalah jenis pupuk foliar. Hasil penelitian menunjukkan jenis pupuk foliar berpengaruh nyata hampir pada semua peubah pertumbuhan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap peubah akar, biomassa tanaman dan luas daun, dengan jenis perlakuan pupuk foliar terbaik pada pupuk foliar jenis Gandasil D. Perlakuan padat tebar lele tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah pertumbuhan, tetapi ada kecendurungan jumlah padat tebar 20 ekor lele per 50 liter amemberikan hasil kangkung lebih tinggi dibanding padat tebar yang lebih rendah. Kombinasi perlakuan jenis pupuk foliar dan padat tebar lele tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung akuaponik pada sistim budikdamber.