Peningkatan Hasil beberapa Varietas Bawang Merah Asal Biji di Dataran Tinggi Basah dengan Pemanfaatan Pupuk Organik Ikan

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting bagi masyarakat, baik secara ekonomis maupun kandungan gizinya. Produktivitas tanaman selain ditentukan oleh faktor lingkungan tumbuh juga dipengaruhi kemampuan varietas untuk beradaptasi pada lingkungan tumbuhnya dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dengan cara pemupukan. Saat ini dijumpai beberapa permasalahan dalam budidaya bawang merah di dataran tinggi basah, diantaranya adalah rendahnya produksi akibat dari pemupukan yang kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis dan jenis pupuk organik ikan yang dapat meningkatkan produksi  beberapa varietas bawang merah asal TSS di dataran tinggi basah. Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Berastagi, Kabupaten Karo, dengan ketinggian tempat 1340 meter di atas permukaan laut, jenis tanah andisol. Penelitian ini di laksanakan mulai bulan Mei – September 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama: varietas bawang merah (Trisula, Bima, Tuktuk).   Faktor kedua: dosis pupuk organik Ikan (Tanpa pupuk organik ikan, 1000 kg ha-1 kering, 2000 kg ha-1 kering, 1000 kg ha-1 fermentasi, 2000 kg ha-1 fermentasi. Hasil yang diperoleh adalah varietas Trisula dan Tuktuk lebih mampu beradaptasi di dataran tinggi basah. Pemberian 2000 kg ha-1 pupuk organik ikan fermentasi mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah. Terdapat interaksi antara varietas bawang merah dengan pemberian pupuk ikan terhadap bobot umbi per tanaman. Varietas Trisula dan pemberian 2000 kg ha-1 pupuk organik ikan fermentasi menghasilkan bobot umbi per tanaman tertinggi yaitu 76,33 g