
Pemilihan teknik aplikasi dan dosis pupuk hayati pelarut kalium untuk meningkatkan penyerapan kalium dan pertumbuhan tanaman jagung pada Inceptisols di Jatinangor
Author(s) -
Diyan Herdiyantoro,
Diyan Herdiyantoro,
Tualar Simarmata,
Mieke Rochimi Setiawati,
Nenny Nurlaeny,
Benny Joy,
Mahfud Arifin,
Jajang Sauman Hamdani,
Iin Handayani
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal kultivasi
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2581-138X
pISSN - 1412-4718
DOI - 10.24198/kultivasi.v21i1.35781
Subject(s) - horticulture , physics , mathematics , biology
Pupuk hayati pelarut kalium yang tersusun atas isolat-isolat bakteri terpilih dalam bahan pembawa berbasis mineral K-feldspar berpotensi sebagai fasilitator ketersediaan kalium untuk diserap tanaman melalui pelarutan kalium dalam mineral silikat oleh asam-asam organik yang dihasilkannya atau pemacu pertumbuhan tanaman melalui produksi fitohormon. Strategi yang diterapkan pada pupuk hayati agar menunjukkan efek positif pada tanaman yang diinokulasi adalah pemilihan teknik aplikasi yang tepat baik pada tanah, benih, atau kombinasi keduanya. Teknik aplikasi harus dapat menunjang kalium terlarut hasil kerja pupuk hayati sampai di permukaan akar secara efektif. Selain itu, perlu ditetapkan dosis aplikasi yang dapat menjamin viabilitas inokulan dalam pupuk hayati dari pengaruh kompetisi dan predasi oleh mikroba indigen dan predator di dalam tanah. Tujuan dari percobaan ini adalah mendapatkan teknik aplikasi dan dosis pupuk hayati pelarut kalium yang memberikan hasil terbaik terhadap penyerapan kalium dan pertumbuhan tanaman jagung pada Inceptisols di Jatinangor. Percobaan dilaksanakan pada November 2018-Januari 2019 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol, aplikasi pada benih 400 g.ha-1 dan 800 g.ha-1, aplikasi pada tanah 2 kg.ha-1 dan 4 kg.ha-1, dan kombinasi antara kedua teknik aplikasi dan dosis tersebut. Hasil percobaan menunjukkan teknik aplikasi dan dosis terbaik adalah aplikasi pada tanah 4 kg.ha-1 yang dapat meningkatkan populasi bakteri pelarut kalium total sebesar 52,86% dibandingkan kontrol dan berkorelasi positif terhadap konsentrasi K2O (r = 0,64**), serapan kalium (r = 0,59**), dan diameter batang (r = 0,46*) pada masa vegetatif akhir tanaman jagung.