
Potensi jamur rizosfer bawang merah dalam menekan Fusarium oxysporum f.sp. cepae, penyebab penyakit busuk umbi bawang merah
Author(s) -
Satriyo Restu Adhi,
Noladhi Wicaksana
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal kultivasi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2581-138X
pISSN - 1412-4718
DOI - 10.24198/kultivasi.v19i1.22877
Subject(s) - biology , fusarium oxysporum , horticulture , botany
Sari. Penyakit busuk umbi yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cepae (Foc) merupakan salah satu penyakit penting pada bawang merah. Pengendalian penyakit busuk umbi yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan pengendalian biologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat jamur asal rizosfer tanaman bawang merah yang memiliki sifat antagonis terhadap Foc. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, pada bulan November 2017 hingga Januari 2018. Tahapan penelitian ini terdiri atas: (1) isolasi dari tanah rizosfer pertanaman bawang merah asal Desa Pelayangan Kabupaten Cirebon, (2) uji antagonisme secara in-vitro dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan (3) uji kemampuan jamur rizosfer dalam memicu perkecambahan benih bawang merah. Dari hasil percobaan diperoleh 11 isolat jamur rizosfer yang terdiri atas genus Aspergillus, Penicillium, Paecilomyces, dan Trichoderma yang memiliki karakteristik mikroskopis yang berbeda satu sama lain. Hasil uji antagonisme menunjukkan bahwa 11 isolat jamur rizosfer yang diuji memiliki sifat antagonistik dan dapat menghambat jamur Foc secara in-vitro antara 65,58% hingga 84,71%. Isolat JRC1 (Aspergillus) dan JRC6 (Paecilomyces) memiliki sifat memicu perkecambahan benih bawang merah.Kata kunci: Bawang merah ∙ Jamur antagonis rizosfer ∙ Busuk umbi ∙ Fusarium oxysporum f.sp cepaeAbstract. Basal rot caused by Fusarium oxysporum f.sp. cepae (Foc) is one of the important diseases in shallot. Biological control is one of the environmentally friendly control methods. The purpose of this research was to obtain isolates of rhizospheric fungi of shallot which were antagonistic against Foc. Research has been conducted at the Laboratory of Phytopathology Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran, from November 2017 up to January 2018. The research consisted of: (1) isolation of fungi from shallot rhizosphere soil of shallot plantation located at Desa Pelayangan Cirebon, West Java, (2) in-vitro antagonistic test using a completely randomized design (CRD), and (3) test the ability of selected fungal isolates to triggering shallot seed germination. The experiment obtained 11 isolates of the antagonistic rhizospheric fungi consisted of Aspergillus, Penicillium, Paecilomyces, and Trichoderma which have different microscopic characteristics. The results showed that antagonistic rhizospheric fungi inhibit the growth of Foc. Their inhibitions rate ranged from 65.58% to 84.71%. The isolates of JRC1 (Aspergillus) and JRC6 (Paecilomyces) were able to trigger the germination of shallot seeds.Keywords: Shallot ∙ Antagonistic rhizospheric fungi ∙ Basal rot ∙ Fusarium oxysporum f.sp. cepae