
Pengaruh perbedaan waktu turun hujan terhadap aplikasi herbisida kalium glifosat dalam mengendalikan gulma dominan kelapa sawit
Author(s) -
D. Kurniadie,
Yayan Sumekar,
Subhan Nulkarim
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kultivasi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2581-138X
pISSN - 1412-4718
DOI - 10.24198/kultivasi.v18i1.20988
Subject(s) - horticulture , biology
Sari. Rendahnya produktivitas kelapa sawit salah satunya disebabkan oleh adanya kompetisi tanaman dengan gulma. Pengendalian gulma dengan herbisida kalium glifosat 660 g/L sudah banyak dilakukan dan dinilai efektif. Hambatan yang terjadi yaitu terkadang turun hujan setelah aplikasi herbisida yang menyebabkan efikasi kurang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan herbisida kalium glifosat 660 g/L akibat pencucian air hujan dalam mengendalikan gulma dominan pada tanaman kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor pada bulan Februari sampai bulan April 2018. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah waktu turun hujan setelah aplikasi herbisida kalium glifosat 660 g/L, yang terdiri dari 0, 1, 2, 3, dan 4 jam setelah aplikasi, tanpa hujan, serta tanpa aplikasi herbisida. Perlakuan diterapkan pada 6 jenis gulma, yaitu Asystasia intrusa, Imperata cylindrica, Borreria alata, Ageratum conyzoides, Paspalum conjugatum dan Setaria plicata. Hasil percobaan menunjukkan bahwa herbisida kalium glifosat 660 g/L mampu mengendalikan 5 jenis gulma yaitu I. cylindrica, A. conyzoides, S. plicata (persentase kerusakan masing-masing 100%); B. alata (persentase kerusakan 90 – 100%); dan P. conjugatum (persentase kerusakan 51,5 – 100%); secara efektif walaupun tercuci air hujan antara 2 – 4 jam setelah aplikasi. Herbisida kalium glifosat 660 g/L mampu mengendalikan gulma I. cylindrica (persentase kerusakan 79,6%); B. alata, dan A. conyzoides (persentase kerusakan masing-masing 100%); dengan rentang waktu kurang dari 2 jam setelah aplikasi sebelum tercuci air hujan. Kata kunci: Kelapa Sawit, gulma dominan, Kalium glifosat 660 g/L, turun hujanAbstract. The low productivity of oil palm is caused by competition between crop with weeds. Weed control with potassium glyphosate 660 g.L-1 herbicide has been done and is considered effective. Rainfall after herbicide application can be a problem because efficacy can be less effective. This study aims to determine the effect of rainfall on effectivity of potassium glyphosate 660 g.L-1 herbicide in controlling the dominant weeds of oil palm. The study was carried out at the Ciparanje Experimental Greenhouse, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, from February to April 2018. The experimental design used Randomized Block Design, that consisted of 7 treatments and 4 replications. The treatments were the time of rainfall after application of potassium glyphosate 660 g.L-1 herbicide. It consisted of 0, 1, 2, 3, and 4 hours after herbicide application, without rainfall, and without herbicide application. The treatment was applied to 6 types of weeds. There were Asystasia intrusa, Imperata cylindrica, Borreria alata, Ageratum conyzoides, Paspalum conjugatum, and Setaria plicata. The experimental results showed that potassium glyphosate 660 g.L-1 was able to control 5 types of weeds. There were I. cylindrica, A. conyzoides, S. plicata (each percentage of damage was 100%); B. alata (90-100% damage percentage); P. conjugatum (51.5 – 100% damage percentage); was controlled in rainfall at 2 – 4 hours after herbicide application. Potassium glyphosate 660 g.L-1 herbicide controlled I. cylindrica (79.6% damage percentage); B. Alata and A. conyzoides (each percentage of damage was 100%); in rainfall at less than 2 hours after herbicide application.Keyword: Palm oil, Dominant Weed, Potasium Glyphosate, Rainfall