
Hasil benih empat kultivar kedelai yang ditanam di dataran medium dan dataran tinggi
Author(s) -
Sumadi Sumadi,
Muhamad Kadapi,
Anne Nuraeni,
Noladhi Wicaksana,
Meddy Rachmadi,
S Rodiah
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal kultivasi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2581-138X
pISSN - 1412-4718
DOI - 10.24198/kltv.v16i3.13224
Subject(s) - biology
ABSTRAK Pertumbuhan dan hasil suatu tanaman merupakan hasil interaksi antara karakter genetik setiap kultivar dengan lingkungan tumbuhnya. Tujuan penelitian ini adalah menetapkan kultivar kedelai yang paling cocok ditanam pada musim hujan di dataran medium ( ± 753 m dpl) dan dataran tinggi ( ± 1200 m dpl) . Penelitian merupakan percobaan lapangan dilaksanakan pada April sampai dengan Juli 2016. Percobaan dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok sederhana yang menguji kultivar meliputi Anjasmoro, Argomulyo , Arjasari dan Grobogan yang diulang 5 (lima) kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa secara umum potensi hasil kedelai di dataran medium hasilnya lebih tingggi dibandingkan yang ditanam di dataran tinggi. Kultivar Anjasmoro dan Arjasari hasinya secara nyata lebih tinggi dibandingkan kultivar Grobogan dan Argomulyo, baik yang ditanam di dataran tinggi maupun dataran medium. Masing-masing 16.96 g, 14.41 g, 8. 21g dan 7.40 g yang ditanam di datarn medium atau setara dengan 2.71 , 2.31 , 1.31 dan 1.20 ha-1, sedangkan yang ditanam di dataran tinggi sebesar 1.09, 0.99, 0.67 dan 0.85 ton ha-1. Kultivar Anjasmoro dan Arjasari merupakan kultivar kedele yang lebih adaptif dibandingkan kultivar Grobogan dan Argomulyo. Ukuran biji kultivar Grobogan paling besar dibandingkan ketiga kultivar lainnya, tetapi hasilnya paling rendah. Walaupun demikian tidak berpengaruh secara nyata terhadap kualitas benih yang dihasilkan. Kata kunci : kedele, kultivar , dataran medium, dataran tinggi, hasil benih