
Pengaruh Inokulasi Trichoderma sp dan Varietas Bawang Merah Terhadap Penyakit Moler dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L).
Author(s) -
Deden Deden,
Uum Umiyati
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal kultivasi
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2581-138X
pISSN - 1412-4718
DOI - 10.24198/kltv.v16i2.12213
Subject(s) - horticulture , physics , biology
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif, khusunya petani di wilayah Cirebon. Salah satu penyakit yang sering dijumpai pada tanaman bawang merah adalah penyakit moler. Saat ini pengendalian penyakit Moler masih bertumpu pada penggunaan kimia (Fungisida). Salah satu agen hayati yang sudah terbukti berperan ampuh sebagai pengendali hayati yaitu Trichoderma sp. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara Trichoderma sp dan varietas bawang merah terhadap pengendalian penyakit moler dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L), (2) Untuk mengetahui jenis dan dosis Trichoderma sp dan varietas yang paling baik mengendalikan penyakit moler dan dapat meningkatkan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L), (3) Untuk mengetahui korelasi terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Sedangkan target luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah (1) Memberikan tambahan iptek bagi masyarakat petani bawang merah di Kabupaten Cirebon, khususnya dalam mengatasi penyakit Moler, (2) Meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah sebagai upaya peningkatan pendapatan petani di Kabupaten Cirebon, (3) Publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah, baik jurnal lokal maupun nasional yang terakreditasi (Jurnal Ilmiah Agrijati (Fakultas Pertanian) dan Logika (Universitas), dan (4) Pengayaan ilmu bahan ajar.Penelitian dilaksanakan di Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon - Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2016. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah Trichoderma (T) 4 perlakuan yaitu, T1 = Tanpa Aplikasi Trichoderma, T2 = Aplikasi Trichoderma harzianum 5 ml/liter, T3 = Aplikasi Trichoderma koningii 5 ml/liter, T4 = Aplikasi Trichoderma harzianum 2,5 ml/liter dan Trichoderma koningii 2,5 ml/liter. Sedangkan faktor yang kedua adalah varietas bawang merah (V) yang terdiri dari 3 perlakuan (V) yaitu V1 = Varietas Bima, V2 = Varietas Ilokos, V3 = Varietas Sumenep. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali sehingga jumlah petak dalam penelitian sebanyak 4 x 3 x 3 = 36 petak.Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh interaksi yang nyata antara Trichoderma dan varietas bawang merah terhadap parameter rata-rata jumlah daun 6 MST, dan bobot umbi kering per petak. Terdapat efek mandiri dari perlakuan Trichoderma terhadap rata-rata tinggi tanaman 4 dan 5 MST, jumlah daun 5 MST, biomassa tanaman 5 dan 6 MST, dan bobot umbi kering per rumpun, serta efek mandiri varietas bawang merah pada rata-rata tinggi tanaman 4, 5 ,6 MST, jumlah daun 4 dan 5 MST, jumlah anakan per rumpun, dan bobot umbi kering per rumpun. Perlakuan V1 (Varietas Bima) dengan T3 (T. koningii 5 ml/liter) berinteraksi nyata menghasilkan bobot umbi kering rata-rata 5,35 kg per petak, atau setara 9,07 ton/ha Interaksi terbaik ditunjukan dari hasil perlakuan V2 (Varietas Ilokos) dan T3 (T. koningii 5 ml/liter), menghasilkan bobot umbi kering rata-rata mencapai 5,42 kg per petak. atau setara 10,18 ton/ha. Terdapat korelasi yang nyata antara komponen pertumbuhan tinggi tanaman umur 4 MST dan jumlah daun umur 5 dan 6 MST terhadap hasil bobot umbi kering per petak.Kata kunci : Bawang Merah, Trichoderma sp, Penyakit Moler.