
GANGGUAN GIZI BALITA DI DESA MEKARGALIH KECAMATAN JATINANGOR - SUMEDANG: MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
Author(s) -
Raden Tina Dewi Judistiani,
Annisa Fauziah,
Sri Astuti,
Anita Yuliani,
Puspa Sari
Publication year - 2017
Publication title -
jsk (jurnal sistem kesehatan) (journal of health system)
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2460-819X
DOI - 10.24198/jsk.v1i2.12830
Subject(s) - medicine , pediatrics
Penanggulangan gangguan gizi balita membutuhkan tindak lanjut yang terencana hingga level layanan primer. Data dasar dibutuhkan untuk menilai besarnya beban masalah tersebut. Penelitian deskriptif potong lintang dilakukan bulan Maret 2015 di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor, yang termasuk wilayah asuhan Program Studi Diploma 4 Kebidanan Fakultas Kedokteran Unpad. Telah dikumpulkan data primer antropometri, usia dan jenis kelamin balita usia 3-5 tahun. Analisis indikator merujuk pada kurva World Health Organization-National Center for Health Statistics (WHO-NCHS) sesuai SK Menkes RI no 1995/Menkes/SK/XII/2010.Hasil penelitian menunjukkan komposisi balita 3-5 tahun di Desa Mekargalih terdiri atas 65 (38,9%) anak laki laki dan 102 (61,1%) anak perempuan. Besar masalah gizi buruk-kurang mencapai 10,8%, wasting 7,8% dan stunting sebesar 16,2%. Perbandingan proporsi balita yang mengalami gangguan gizi antara balita perempuan terhadap laki-laki adalah : 12,8% vs 7,7% (gizi buruk-kurang), 18,6% vs 12,3% (stunting). Proporsi wasting pada balita perempuan lebih rendah (7,9% vs 9,2%). Simpulan : Gangguan gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor merupakan masalah kesehatan masyarakat tingkat sedang. Balita perempuan lebih rentan mengalami gangguan gizi. Perlu diupayakan perbaikan gizi terpadu bagi tiap individu dengan pendampingan tenaga kesehatan.Kata Kunci : Balita, masalah kesehatan masyarakat, status gizi