z-logo
open-access-imgOpen Access
PENGARUH KONFORMITAS TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF GENERASI MILENIAL
Author(s) -
Dara Ayu Nova Dezianti,
Fina Hidayati
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal psikologi sains dan profesi/jurnal psikologi sains dan profesi (journal of psychological science and profession)
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2614-2279
pISSN - 2598-3075
DOI - 10.24198/jpsp.v5i2.28913
Subject(s) - humanities , psychology , art
Saat ini, generasi milenial menjadi topik perbincangan oleh banyak pihak. Hal tersebut terjadi karena bonus demografi 2020 menunjukkan bahwa generasi milenial menempati kedudukan tinggi pada berbagai elemen pekerjaan. Generasi milenial yang akrab dengan kecanggihan teknologi diprediksi memiliki karakteristik kreatif, produktif, dan konsumtif. Namun, kecanggihan teknologi mampu menumbuhkan perilaku konsumtif, khususnya pada usia mahasiswa. Kecanggihan teknologi membuat transaksi menjadi mudah. Teman merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada konsumsi seorang mahasiswa. Dorongan rasa kebersamaan atau perasaan ingin menjaga gengsi di depan teman membuat mahasiswa melakukan berbagai cara agar tetap memiliki eksistensi, salah satunya adalah melakukan konformitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konformitas terhadap perilaku konsumtif generasi milenial. Sampel pada penelitian ini berjumlah 362 mahasiswa (127 laki-laki dan 235 perempuan). Penelitian menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dengan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat konformitas generasi milenial paling banyak berada pada kategori sedang, yaitu dengan persentase 74,3%. Adapun pada pengukuran tingkat perilaku konsumtif, mayoritas generasi milenial berada pada kategori sedang dengan persentase 55,5% dari total responden secara keseluruhan. Nilai signifikansi pada penelitian ini adalah 0,044 (sig< 0,050) artinya terdapat signifikansi positif antara konformitas dengan perilaku konsumtif. Dapat disimpulkan bahwa keinginan untuk sepadan dan sesuai dengan norma sosial serta takut dengan penolakan sering kali membuat seseorang membeli tanpa pertimbangan dan hanya mengutamakan keinginan dan kesenangan semata dibandingkan untuk memenuhi kebutuhan. Adapun analisis tambahan mengenai perbedaan pada jenis kelamin yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.  

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here