Open Access
IDENTIFIKASI FENOMENA HUJAN ES BERBASIS ANALISIS FAKTOR CUACA MENGGUNAKAN CITRA SATELIT HIMAWARI-8 DAN DATA UPPER AIR SOUNDING (STUDI KASUS : KEJADIAN HUJAN ES TANGGAL 20 MARET 2018 DI DEPOK)
Author(s) -
dkk FAJAR SIDIQ ARIWIBOWO
Publication year - 2018
Publication title -
jiif (jurnal ilmu dan inovasi fisika)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-7014
pISSN - 2549-0516
DOI - 10.24198/jiif.v2i2.19729
Subject(s) - physics
Pada tanggal 20 Maret 2018 telah terjadi fenomena langka berupa hujan es disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah kota Depok. Berkaitan dengan hal itu dilakukan penelitian berdasarkan analisis data citra satelit Himawari-8 kanal IR menggunakan software SATAID dapat diketahui bahwa suhu puncak awan mengalami penurunan yang signifikan mencapai -73,2 oC dan diperoleh nilai indeks CAPE (Convective Available Potential Energy) sebesar 1093 J/kg yang mendeskripsikan kondisi stabilitas atmosfer. Berdasarkan anomali SST menunjukan perairan di lautJawa dan Samudera Hindia menghangat berkisar antara 1,0 – 1,5 oC sehingga mendukung pembentukan awan konvektif. Peta streamline menunjukan adanya belok anangin sehingga menimbulkan penumpukan massa udara dan pembentukan awan konvektif diatas sebagian besar wilayah pulau Jawa. Hasil penelitian dan analisis sounding dengan menggunakan software RAOB diperoleh lapisan freezing level pada ketinggian 4950 m dan temperature surface di kota depok berkisar 24,0- 25,0 oC sehingga memungkinkan jatuhnya endapan dalam bentuk kristal es.