z-logo
open-access-imgOpen Access
Pasien TBC yang Tidak Patuh Obat, Selain Risiko Resistensi Juga Memerlukan Banyak Biaya
Author(s) -
Eko Aprilianto
Publication year - 2017
Publication title -
farmasetika.com
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2528-0031
DOI - 10.24198/farmasetika.v1i5.10728
Subject(s) - medicine
Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan karena adanya infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Dari sudut pandang farmakoekonomi, kita diajak untuk melihat suatu permasalahan dengan membandingkan segi biaya yang dikeluarkan, resiko yang ada dan hasil (outcome) yang didapatkan dari suatu sistem kesehatan yang salah satu contohnya mengambil kebijakan dalam terapi agar berjalan efektif dan efisien. Dalam kasus TBC di Indonesia, pasien TBC yang tidak patuh konsumsi obat, selain berisiko resistensi obat juga terbukti memerlukan lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan. Pemilihan terapi pengobatan metode Pasive Case Treatment (PCT) juga telah memperlihatkan pentingnya kepatuhan terapi obat yang dapat membuat terapi TBC yang lebih efisien dari sisi terapi dan biaya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here