
PEMBERDAYAAN KELOMPOK USAHA LOLOH DI DUSUN KED, DESA TARO, KABUPATEN GIANYAR
Author(s) -
Putu Adi Suprapto
Publication year - 2019
Publication title -
dharmakarya/dharmakarya: jurnal aplikasi ipteks untuk masyarakat
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-2392
pISSN - 2302-8955
DOI - 10.24198/dharmakarya.v8i4.23800
Subject(s) - humanities , physics , art
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat seyogyanya senantiasa besinergi dengan masyarakat dengan potensi yang cukup besar akan tetapi masih kurang optimal dari segi operasionalnya. Pengembangan dan pemberdayaan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan ini cenderung masih sangat sederhana dari segi tata kelola dan peralatan kerja. Kelompok usaha loloh/jamu di Dusun Ked, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang yang dikoordinir oleh I Wayan Kariasa “Bli Sabar” memang sudah berdiri sejak Tahun 2004, namun demikian dari segi omset penjualan, cakupan wilayah pemasaran dan penjualan produk, tata kelola usaha dan keuntungan relatif kecil dan tidak berkembang pesat dari awal berdirinya sampai sekarang. Kendala dalam peralatan kerja, pemasaran dan perhitungan omset usaha memang harus dibantu oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat, yang terdiri dari 3 (tiga) orang dosen yang berasal dari multi disiplin ilmu. Kegiatan diawali dengan sosialiasasi kepada anggota kelompok usaha loloh yang dibarengi dengan pemberian sosialisasi aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Selanjutnya memberikan bantuan alat-alat yang dapat digunakan sebagai peralatan kerja seperti: Mesin Penggiling Rempah, Alat Pengangkut, Kompor Besar dan Mesin Pendingin/Kulkas yang digunakan dalam proses produksi loloh. Lebih lanjut, kegiatan ini membantu dalam desain kemasan agar lebih menarik dan mudah dikenal konsumen. Indikator capaian kegiatan ini adalah terwujudnya usaha loloh yang berdaya saing, hegienis, mudah dikenal, dengan pangsa pasar yang lebih luas dan produk yang bernilai ekonomi tinggi. Tentunya dengan kegiatan ini, kelompok usaha loloh mampu meningkatkan produksi produk dan pendapatan hingga 60% (enam puluh persen) per bulan, dan di akhir kegiatan tim pengabdian akan memberikan pelatihan keuangan sederhana guna mengetahui omset penjualan produk per bulannya, melalui laporan keuangan sederhana.