
PERBAIKAN MUTU RANSUM SAPI POTONG MELALUI PEMBERIAN KONSENTRAT BERBASIS BAHAN PAKAN LOKAL DI SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) PURWAKARTA
Author(s) -
Iman Hernaman
Publication year - 2018
Publication title -
dharmakarya/dharmakarya: jurnal aplikasi ipteks untuk masyarakat
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2614-2392
pISSN - 2302-8955
DOI - 10.24198/dharmakarya.v7i1.10279
Subject(s) - physics , humanities , mathematics , art
Purwakarta merupakan kabupaten di Jawa Barat yang memiliki posisi strategis sebagai pusat peternakan, selain pertanian dan industri.Di sektor peternakan khususnya sapi potong menunjukan kinerja yang baik. Hal ini dari meningkatnya populasi sapi potong dan kerbau berdasarkan sensus pertanian Tahun 2013 sebesar 7,34%. Dari sisi pemasaran sapi potong tidaklah sulit karena daerah ini dekat dengan ibukota Jakarta dan memiliki jaringan transportasi terutama jalan Tol yang baik, sehingga memudahkan dalam distribusi penjualan sapi potong ke Jakarta.Melihat posisi strategis tersebut, maka Kabupaten Purwakarta pada tahun 2016 ditetapkan sebagai Sentra Peternakan Rakyat Sapi Potong oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.Namun demikian, kondisi kekinian menunjukan bahwa para peternak sapi potong belum memberikan ternaknya ransum yang berkualitas, mereka hanya mengandalkan hijauan alam yang memiliki kualitas rendah. Pemberian konsentrat sebagai makanan tambahan akan memberikan solusi untuk meningkatkan performa sapi potong. Melalui kursus singkat diharapkan peternak dapat memformulasikan konsentrat berbahan baku lokal melalui serangkaian pelatihan yang diawali dengan : 1) Persiapan berupa observasi daerah sasaran Memilih dan menghimpun kepustakaan yang relevan. 2) Pelatihan meliputi pengenalan pengetahuan bahan pakan, kebutuhan nutrien sapi potong dan penyusunan konsentrat menggunakan program Excell 3) Demonstrasi plot yang diawali dengan tahapan pelatihan pencampuran konsentrat dengan metode manual, lalu dilakukan produksi konsentrat yang akan diujicobakan ke sapi potong milik peternak.4) Evaluasi dilakukan setelah proses pelatihan dan demonstrasi plot.Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2016 yaitu penjajagan ke lokasi daerah sasaran untuk melihat potensi yang ada serta berkoordinasi dengan dinas terkait, selanjutnya dilaksanakan penyuluhan dan demonstrasi plot ke peternak di desa Tegal Sari yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2016. Pada kegiatan ini dihadiri oleh peternak, petugas dari Dinas Perikanan dan Peternakan dan pengurus SPR, kepala desa dan aparatnya. Total peserta yang hadir sebanyak 45 orang. Pada Tahap 2 pelaksanaan kegiatan hanya melibatkan pengurus SPR dan para ketua kelompok beserta anggota pengurus kelompok dan dihadiri oleh perwakilan dari dinas terkait serta penyuluh yang dilaksanakan pada tanggal 24 September 2016. Berbeda dengan penyuluhan sebelumnya dimana program formulasi hanya diperliharkan secara demonstrasi, sedangkan kegiatan kegiatan kali ini peserta diajarkan bagaimana mengoperasikan program formulasi ransum, masing-masing membawa leptop yang sudah dipersiapkan sebelumnya, pada penuluhan kali ini dihadiri oleh 24 orang. Tahap terakhir adalah evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2016 dimana peserta dievaluasi sejauhmana penerapan dan kemampuan dalam membuat formulasi ransum mnggunakan excell serta menerapkan cara mencampur ransum. Dari hasil evaluasi tersebut banyak yang mencobanya dan menyatakan bisa, sedangkan teknik mencampur dalam membuat konsentrat belum mereka lakukan karena keterbatasan biaya membeli konsentrat. Evaluasi ini dihadari oleh 39 peserta. Kesimpulan bahwa peternak menunjukan ketertarikan dalam kegiatan ini dengan indikator banyaknya yang datang dan berperan aktif dalam penyuluhan maupuan demonstrasi plot serta mereka mampu mengoperasikan program formulasi dari Excell.Saran yang dapat disampaikan, yaitu formulasi ransum akan efektif bila dilaksanakan secara terbatas bagi peternak yang memiliki kemampuan dalam mengoperasikan program Excell. Perlu pembuktian hasil pelatihan formulasi konsentrat dengan menerapkan konsentrat hasil formulasi berbahan baku lokal di tempat mereka dengan melakukan aplikasi pada ternak sapinya.