
Pengaruh Ekstrak Kasar Umbi Udara Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Penghambatan Koloni dan Kejadian Penyakit Akibat Alternaria solani pada Bibit Tomat
Author(s) -
Endah Yulia,
Rumenda Tamariska Bangun,
Tohidin Tohidin,
Hersanti Hersanti
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal agrikultura/jurnal agribisnis dan agrowisata : the journal of agribusiness and agritourism/jurnal agribisnis dan agrowisata
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-3345
pISSN - 2301-6523
DOI - 10.24198/agrikultura.v32i3.34683
Subject(s) - horticulture , biology , traditional medicine , physics , medicine
Alternaria solani merupakan patogen penyebab penyakit bercak cokelat pada tanaman tomat. A. solani mampu menyerang hampir seluruh bagian tanaman yaitu tangkai, batang, daun, ranting maupun buah tomat. Serangan pada benih dapat menyebabkan benih rebah, bercak atau benih menjadi busuk. Penggunaan pestisida nabati atau ekstrak tanaman untuk mengendalikan penyakit pada beberapa jenis tanaman telah banyak digunakan. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati ialah tanaman binahong (Anredera cordifolia) yang merupakan tanaman yang populer digunakan sebagai obat tradisional untuk kesehatan maupun sebagai bahan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak kasar umbi udara binahong dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur A. solani serta menekan kejadian penyakit pada bibit tomat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas tujuh perlakuan (konsentrasi ekstrak 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%; kontrol tanpa ekstrak; dan fungisida propineb 0,3%) yang diulang sebanyak empat kali. Pengujian penghambatan pertumbuhan koloni jamur A. solani dilakukan dengan teknik makanan beracun. Pengujian pada benih dilakukan dengan empat perlakuan dan lima ulangan yang masing-masing terdiri atas 25 benih tomat dengan menggunakan teknik perendaman. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak kasar umbi udara binahong 2% mampu menghambat pertumbuhan koloni A. solani sebesar 37,22% dan menekan kejadian penyakit pada bibit tomat dengan penekanan mencapai 83,33%.