
Pengaruh Naphthalene Acetic Acid (NAA) dan Kinetin terhadap Perkembangan Protocorm-Like Body (PLB) dan Regenerasi Anggrek Phalaenopsis sp. Hybrid
Author(s) -
Didik Pudji Restanto,
Budi Kriswanto,
Nafisah Iqmatullah,
Parawita Dewanti
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal agrikultura/jurnal agribisnis dan agrowisata : the journal of agribusiness and agritourism/jurnal agribisnis dan agrowisata
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-3345
pISSN - 2301-6523
DOI - 10.24198/agrikultura.v32i2.32095
Subject(s) - horticulture , biology
Phalaenopsis merupakan anggrek yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena warna yang menarik. Permintaan selalu meningkat sehingga tehnologi kultur jaringan sangat dibutuhkan dalam perbanyakan anggrek ini. Perbanyakan tanaman anggrek menggunakan sumber eksplan protocorm-like body (PLB) merupakan salah satu cara yang tepat untuk menghasilkan anggrek dalam jumlah banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi NAA dan Kinetin terbaik pada perkembangan PLB di kultur cair serta PLB yang disubkultur di media regenerasi. Bahan tanam menggunakan PLB umur 2 bulan yang ditanam pada media Vacin & Went (VW) cair dengan perlakuan kombinasi NAA dan Kinetin masing-masing pada konsentrasi 2,5 mg/L, 5 mg/L dan 7,5 mg/L. Media regenerasi menggunakan VW padat dengan suplemen 15% air kelapa, 5% pisang, 5% kentang dan 0,2% arang aktif. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi NAA dan kinetin tidak berpengaruh terhadap jumlah dan berat PLB. Sementara itu, warna PLB hampir semua menunjukkan warna yang sama yaitu hijau kekuningan (5GY 7/6) hanya pada kombinasi perlakuan NAA 5 mg/L + Kinetin 7,5 mg/L terjadi klorosis berwarna kuning pucat (5Y8/4). Perubahan warna planlet terjadi dari hijau kekuningan terang (7.5GY8/8) menjadi hijau kekuningan (7.5GY7/6) dan hijau kekuningan tua (7.5GY6/10) masing-masing pada awal aklimatisasi, serta pada dua dan empat minggu. Bibit anggrek tumbuh dengan baik dan menjadi tanaman dewasa setelah dipindahkan pada media moss hitam.