
Respons Pertumbuhan Bibit Setek Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Klon Gmb 7 pada Berbagai Interval Penyiraman
Author(s) -
Erdiansyah Rezamela,
Santi Rosniawaty,
Cucu Suherman
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal agrikultura/jurnal agribisnis dan agrowisata : the journal of agribusiness and agritourism/jurnal agribisnis dan agrowisata
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-3345
pISSN - 2301-6523
DOI - 10.24198/agrikultura.v31i3.29192
Subject(s) - horticulture , physics , biology
Cekaman kekeringan pada bibit teh dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat hingga kematian tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan bibit teh terhadap cekaman kekeringan dan mencari interval penyiraman yang ideal bagi pertumbuhan bibit teh. Penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung Jawa Barat berada pada ketinggian ±1.350 m di atas permukaan laut (dpl) mulai Januari sampai Maret 2020. Bibit setek teh klon GMB 7 umur 6 bulan diberi perlakuan penyiraman dengan interval 0, 1, 3, 5, 7 dan 9 hari ditambah perlakuan tanpa penyiraman dan aplikasi kitosan sebagai anti-transpirant. Hasil yang didapat setelah hari ke-57, interval penyiraman 7 hari sekali memberikan pengaruh nyata dan respons tertinggi terhadap luas daun, indeks luas daun dan bobot kering tajuk, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang. Penyiraman pada semua interval yang berbeda dan perlakuan kitosan menunjukkan nilai jumlah daun, root shoot ratio dan pengurangan daun yang lebih tinggi dibanding tanpa penyiraman. Berdasarkan analisis regresi non linear, kecenderungan penurunan root shoot ratio, bobot kering tajuk, jumlah dan luas daun mulai terjadi setelah mencapai titik optimumnya pada interval penyiraman 6 hari sekali. Oleh karena itu, penyiraman 6 hari sekali merupakan interval ideal untuk mempertahankan pertumbuhan bibit teh klon GMB7 pada kondisi cekaman kekeringan saat proses adaptasi.