
Kajian Pengembangan Usahatani Padi Organik SRI (System of Rice Insensification) Berwawasan Agribisnis dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan Secara Berkelanjutan
Author(s) -
Tarya J. Sugarda,
Anne Charina,
Lisye Setiagustina,
Iwan Setiawan
Publication year - 2008
Publication title -
jurnal agrikultura/jurnal agribisnis dan agrowisata : the journal of agribusiness and agritourism/jurnal agribisnis dan agrowisata
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-3345
pISSN - 2301-6523
DOI - 10.24198/agrikultura.v19i1.625
Subject(s) - physics , agricultural science , environmental science
Tujuan penelitian ini adalah merumuskan alternatif pengintegrasian on farm dengan off farm dalam sistem agribisnis untuk mewujudkan pola pengembangan SRI secara berkelanjutan di Iawa Barat. Melalui wawancara dengan pelaku padi organik di Kab. Ciamis, Kab. Tasikmalaya, dan Kota Sukabumi, serta analisis perbandingan. Diperoleh beberapa temuan; 1) Secara spasial, pilot project SRI masih terkonsentrasi di zona ekologi ]awa Barat bagian selatan. Secara sosial, mayoritas petani belum mengetahui informasi dan teknis SRI. Secara ekonomis, jika input organik diproduksi sendiri, metode SRI lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode konvensional. Secara ekologis, dengan metode SRI, tanah menjadi lebih baik. Secara teknis. SRI dipandang rumit oleh petani, sehingga penerapannya masih berada pada tahap mencoba (trial) kecuali beberapa tokoh tani; 2) sosialisasi SRI berjalan terlalu tergesa-gesa dan orientasi yang bias (pseudo); 3) pengembangannya belum didukung payung hukum atau pemihakan politis; 4) perilaku bertani organic petani yang Iemah, ketergantungan pada metode konvensional, kurangnya motivasi, kurangnya supply pupuk, belum berperannya kelompok tani, belum memadainya tenaga fasilitator, minimnya informasi SRI, dan lemahnya akses jaringan pemasaran padi organik berpengaruh terhadap perkembangan padi SRI; dan 5) strategi untuk mengatasi permasalahan di atas meliputi: memproduksi pupuk organik yang lebih praktis dalam skala besar; menerapkan manajemen rice estate dan corporate farming berbasis kelompok tani; mengintegrasikan metode SRI dengan agribisnis peternakan; menguatkan modal sosial (seperti budaya beternak dan kerjasama); mengintegrasikan pasar padi organik; menggulirkan program rehabilitasi lahan, dan mengembangkan petani-petani SRI yang berusia muda, berpendidikan, dan berwawasan lestari.