z-logo
open-access-imgOpen Access
BANJIR DI PEMALANG MASA KOLONIAL ABAD KE-20
Author(s) -
Ilham Nur Utomo
Publication year - 2021
Publication title -
prosiding balai arkeologi jawa barat
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2775-3344
DOI - 10.24164/prosiding.v4i1.5
Subject(s) - physics , humanities , art
Artikel ini membahas bencana banjir yang menerjang Pemalang beserta dampak yang ditimbulkan pada masa kolonial. Pemalang merupakan daerah dengan tata kota yang tidak sekompleks daerah besar lainnya, seperti Semarang atau Batavia. Namun pada tahun 1900an pembangunan infrastruktur terus dikerjakan, salah satunya sektor irigasi. Pembangunan nyatanya tidak menyelesaikan masalah banjir yang terus terjadi pada periode akhir pemerintahan kolonial pada abad ke-20. Atas dasar tersebut, terdapat dua pokok permasalahan dalam artikel ini. Pertama, menganalisis peristiwa terjadinya banjir di Pemalang. Kedua, mengkaji kompleksitas dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir di Pemalang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Artikel ini menunjukkan bahwa banjir yang melanda Pemalang melanda kawasan pesisir dan dataran tinggi yang terletak di sekitar aliran sungai. Berdasar narasi yang diwartakan surat kabar kolonial, banjir yang menerjang Pemalang menimbulkan dua dampak utama. Pertama, menggenangi jalur transportasi kereta api dan post-weg, yang menghambat aktivitas distribusi ekonomi. Kedua, merusak area persawahan, menghanyutkan ternak, dan merusak rumah di sekitar daerah terdampak. Berdasar kajian ini, setidaknya menunjukkan bahwa banjir adalah bencana lintas zaman yang menimbulkan dampak negatif di bidang sosial dan ekonomi, tidak terkecuali yang terjadi di Pemalang.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here