
Studi Toksisitas Akut dari Herbisida Senyawa Aktif Parakuat, Glifosat, dan Metsulfuron pada Cacing Tanah (Eisenia fetida)
Author(s) -
Pajar Hufaizah,
Ramadhani Eka Putra,
Ida Kinasih
Publication year - 2021
Publication title -
keluwih
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2721-2432
DOI - 10.24123/saintek.v2i2.3998
Subject(s) - physics , horticulture , zoology , biology
Cacing tanah memiliki peran yang penting di ekosistem terestrial sebagai dekomposer dan peka terhadap pengaruh lingkungan. Penggunaan herbisida sebagai sarana peningkatan produksi lahan pertanian kemungkinan memiliki dampak terhadap cacing tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan LC50 (15 hari) dari herbisida kelompok parakuat, glifosat, dan metsulfuron pada Eisenia fetida dan pengaruhnya terhadap perubahan berat cacing tanah. Pada penelitian ini digunakan tiga ratus cacing tanah dewasa (sudah terbentuk klitelum) dengan berat masing-masing antara 300-600 mg yang dibagi menjadi satu kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan untuk tiap kelompok jenis herbisida. Herbisida didedahkan ke dalam media tempat tinggal cacing sebanyak 0, 500, 1000, 2000, 4000 mg/kg untuk parakuat; 0, 2500, 5000, 10000, 20000 mg/kg untuk glifosat; dan 0, 750, 1500, 3000, 6000 mg/kg untuk metsulfuron. Masing-masing perlakuan dilakukan empat kali pengulangan. Jumlah cacing tanah yang mati dicatat selama 14 hari pengamatan dan pada akhir pengamatan ditentukan nilai LC50 dari setiap herbisida. Nilai LC50 yang didapat pada kelompok parakuat, glifosat, dan metsulfuron adalah sebesar 951.93 ± 115.63 mg/kg, 5456.36 ± 514.62 mg/kg, dan 2599.96 ± 211.85 mg/kg. Berat cacing tanah didapatkan menurun seiringan dengan meningkatnya konsentrasi herbisida. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa herbisida dari kelompok senyawa aktif parakuat memiliki toksisitas paling tinggi, disusul oleh herbisida dari kelompok senyawa aktif metsulfuron dan glifosat.