z-logo
open-access-imgOpen Access
Perubahan Tradisi Melengkan Pada Suku Gayo di Desa Kuning II Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Author(s) -
Dini Rikiana Putri,
Supsiloani Supsiloani
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal antropologi sumatera/jurnal antropologi sumatera
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2597-3878
pISSN - 1693-7317
DOI - 10.24114/jas.v19i2.31690
Subject(s) - humanities , art
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi melengkan pada suku Gayo, perbedaan tradisi melengkan dahulu dan sekarang, dan yang melatar belakangi perubahan tradisi melengkan yang sekarang sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.  Teknik analisis data dilakukan dengan langkah antara lain, reduksi data, mendisplai data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi melengkan ini merupakan pidato adat dengan berbentuk puisi atau pantun yang disampaikan oleh dua orang pelaku pe-melengkan dengan berbalas-balasan, yang dilakukan oleh sarak opat, yaitu terdiri dari (reje, imem, petue, rakyat), yang merupakan empat unsur pemerintahan di gayo, tradisi melengkan ini dilakukan untuk mengingat dan mengenang asal-usul suku Gayo dengan pemaknaan yang baik dan dengan kata-kata halus dan lembut. Tradisi melengkan yang masih dilakukan oleh suku gayo pada saat upacara perkawinan, khitanan maupun upacara lainnya, namun saat ini tradisi melengkan sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo itu sendiri. Dikarenakan banyak suku Gayo yang tidak pandai melakukan tradisi melengkan dan sudah tidak mengerti nilai dan makna dari tradisi melengkan tersebut, sehingga tradisi melengkan pun sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here