Open Access
ESTETIK TARI SINING PADA MASYARAKAT GAYO KABUPATEN ACEH TENGAH
Author(s) -
Magfhirah Murni Bintang Permata,
Rika Wirandi,
Berlian Denada
Publication year - 2020
Publication title -
gorga: jurnal seni rupa/gorga : jurnal seni rupa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-2380
pISSN - 2301-5942
DOI - 10.24114/gr.v9i2.20660
Subject(s) - art , humanities
AbstrakPenelitian Nilai Estetik Tari Sining pada masyarakat Gayo bertujuan mendeskripsikan koreografi dan nilai estetik Tari Sining Koreografi Tari Sining merupakan salah satu daya Tarik yang memiliki nilai estetik lebih sehingga tarian ini sebelumnya pernah punah, hingga pada akhirnya dilestarikan kembali melalui upaya revitalisasi dan menjadi warisan budaya daerah Aceh. Dengan memiliki nilai estetik koreografi yang lebih dan dapat tergambar melalui gerakan yang dihasilkan sehingga dapat menyatu dengan konsep kehidupan masyarakat tarian ini dapat di terima dengan baik oleh masyarakat. Analisis koreografi Tari Sining menggunakan konsep koreografi Sumandiyo Hadi. Analisis nilai estetik menggunakan konsep nilai estetik menurut The Liang Gie, yang didukung oleh konsep ciri-ciri sifat benda estetik oleh Monroe Beardsley, dan konsep pengungkapan nilai-nilai kehidupan dalam karya seni oleh De Witt H. Parker. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan estetik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tari Sining memiliki nilai estetik karena dari sudut pandang yang mampu diserat oleh inderawi memiliki nilai bentuk dan dari sisi manapun mengungkapkan nilai-nilai kehidupan pada masyarakat Gayo menjadikan Tari Sining sebagai salahs atu ritual dari budaya dan tradisi masyarakat pada masanya. Kata Kunci: estetik, tari sining, gayo.AbstractResearch on the Aesthetic Value of Sining Dance in the Gayo community aims to describe the choreography and aesthetic value of the Sining Dance. The choreography of Sining Dance is one of the attractions that has more aesthetic value so that this dance has previously been extinct, until it is finally preserved again through revitalization efforts and becomes the cultural heritage of Aceh. . By having more choreographic aesthetic value and can be illustrated through the resulting movements so that it can be integrated with the concept of community life, this dance can be well received by the community. The choreography analysis of Sining Dance uses the choreography concept of Sumandiyo Hadi. Aesthetic value analysis uses the concept of aesthetic value according to The Liang Gie, which is supported by the concept of the characteristics of aesthetic objects by Monroe Beardsley, and the concept of expressing the values of life in works of art by De Witt H. Parker. This research uses qualitative research methods with an aesthetic approach. Data collection techniques used were observation, interviews and literature study. The results showed that Sining Dance has aesthetic value because from the point of view that the senses are able to nibble it has a form value and from any side reveal the values of life in the Gayo community making Sining Dance a ritual or ritual of the culture and traditions of the people of its time.Keywords: aesthetic, sining dance, gayo.