z-logo
open-access-imgOpen Access
PERUBAHAN TARI GANDAI PADA MASYARAKAT MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU
Author(s) -
Marfinetri Elyadi,
Lora Gustia Ningsih
Publication year - 2019
Publication title -
gorga: jurnal seni rupa/gorga : jurnal seni rupa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-2380
pISSN - 2301-5942
DOI - 10.24114/gr.v8i2.14674
Subject(s) - art , dance , humanities , visual arts
AbstrakTari gandai merupakan sebuah tari tradisi yang ada di Mukomuko provinsi Bengkulu. Tari ini berasal dari cerita rakyat Malin Deman dan Puti Bungsu, Malin Deman merupakan manusia bumi dan Puti Bungsu merupakan manusia langit. Tari ini awalnya ditarian untuk menghibur Puti Bungsu yang berpisah dengan Malin Deman. Tari ini di tarian oleh beberapa penari perempuan secara berpasang-pasangan. Gerakan tari Gandai di ambil dari gerakan satwa yang mengambarkan kekecewaan  malin deman yang ditinggal oleh Puti Bungsu. Pada saat ini tarian ini sudah berubah menjadi tari untuk hiburan dalam acara-acara perkawinan ataupun acara pesta rakyat di Kabupaten Mukomuko. Tari ini memiliki Sembilan gerak  sesuai dengan lobang pada serunai gandai. Serunai gandai merupakan alat musik  pengiring dalam tarian gandai. pada saat ini tari gandai sudah mengalami perubahan, baik dari segi bentuk tari maupun dari segi fungsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana perubahan tari Gandai pada masyarakat Mukomuko Provinsi Bengkulu metode yang digunakan adalah metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan mengamati tari Gandai tradisi dan kreasi.Kata Kunci: tari gandai, perubahan, Mukomuko.AbstractGandai dance is a traditional dance in mukomuko, Bengkulu province. This dance comes from the folklore Malin Deman and Puti Bungsu, Malin Deman is an earth man and the youngest Puti Bungsu is a celestial man. This dance was originaly danced to entertain Puti Bungsu who parted ways with Malin Deman. This dance is danced by several female dancers in pairs. The Gandai dance movement was taken from the animal movement which depicted the disappointment of Malin Deman who was left by the youngest Puti. At this time the dance has turned into a dance for entertainment in weddings or folk parties in Mukomuko District. This dance has nine movements inaccordance with the hole in yhe smart alley. The clever grun is a musical instrument accompaniment in smart dance. At this time the smart dance has undergone changes, both in terms of dance form and in terms of dance form and in terms of function. The purpose of this study was to reveal how the change of smart dance in the Bengkulu Province Mukomuko community method used was a qualitative method, data collection was carried out through observation and observing the traditional dance of tradition and creation.  Keywords: gandai’s dance, change, Mukomuko. 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here