
Supervisi Kepala Madrasah untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru
Author(s) -
Dwi Faiqoh
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kependidikan
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2598-4845
pISSN - 2355-018X
DOI - 10.24090/jk.v7i1.1938
Subject(s) - humanities , physics , art
Faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan adalah kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan. Kepala sekolah merupakan pimpinan tunggal di sekolah yang mempunyai tanggungjawab untuk mengajar dan mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan sekolah. Kepala Sekolah dituntut untuk mampu memimpin sekaligus mengorganisir dan mengelola pelaksanaan program belajar mengajar yang diselenggarakan disekolah yang di pimpinnya. ( Mulyasa,2017),181. Menurut Pidarta (1998) yang mengutip pendapatnya Jones,mengungkapkan bahwa supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan .Dalam devinisi ini supervisi dipandang sebagai subsistem dari sistem administrasi sekolah .Sebagai subsistem ,supervisi tidak terlepas dari sistem administrasi yang juga menyangkut non-guru. Namun titik berat dari supervisi tersebut adalah perbaikan dan pengembangan kinerja profesional yang menangani para peserta didik .Melalui perbaikan dan pengembangan kinerja mereka,diharapkan usaha pembimbingan ,pengajaran dan pelatihan peserta didik juga dapat berkembang ; serta secara langsung dapat meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. (Mulyasa,2017),240. Menurut Purwanto (2004), dalam rangka meningkatkan profesionalsismenya, guru harus selalu berusaha untuk melakukan lima hal.(1) Memahami tuntutan standar profesi yang ada, (2) mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan, (3) membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi. (4) mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan bermutu tinggi kepada kontituen, (5).mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreatifitas dalam pemanfaatan teknologi dan informasi mutakhir agar senantiasa tidak ketinggalan dalam kemampuannya mengelola pembelajaran. ( Ali Muhson ,2004), 95