
PARADIGMA TAFSIR KONTEKSTUAL: UPAYA MEMBUMIKAN NILAI-NILAI AL-QUR’AN
Author(s) -
Muhammad Hasbiyallah
Publication year - 2018
Publication title -
al-dzikra /al-dzikra: jurnal studi ilmu al-qur'an dan al-hadits
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2714-7916
pISSN - 1978-0893
DOI - 10.24042/al-dzikra.v12i1.2924
Subject(s) - computer science , psychology , sociology , humanities , philosophy
Ketertinggalan peradaban umat Islam saat ini melahirkan refleksi diri sebagai upaya mencari jalan menuju kebangkitan. Salah satuny ditempuh dengan melakukan penafsiran ulang teks-teks keislaman (al-Qur’an) sesuai dengan spirit zamannya. Upaya yang dilakukan dengan metode hermeneutika ini biasa disebut dengan kontekstualisasi, melengkapi beberapa pendekatan yang telah ada sebelumnya. Keberagaman pendekatan dan metode yang digunakan berbanding lurus dengan pemahaman yang dihasilkan. Pada dataran ini tidak ada otoritas yang dapat membakukan sebuah model pemahaman. Karena model apapun baik berupa tafsir, ta’wil, exegesis, interpretasi, ataupun penerjemahan terhadap teks al-Qur’an, merupakan wilayah hermeneutika yang sangat terbuka bagi setiap usaha pembaharuan.