Open Access
Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfizd di SMA Negeri 5 Padang
Author(s) -
Zulkifli Zulkifli,
Wirdanengsih Wirdanengsih
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal sikola/jurnal sikola : jurnal kajian pendidikan dan pembelajaran
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2715-1735
pISSN - 2686-3413
DOI - 10.24036/sikola.v1i3.23
Subject(s) - humanities , physics , art
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz di SMA Negeri 5 Padang, karakter apa saja yang dibentuk melalui kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz di SMA Negeri 5 Padang, serta mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat kegiatan pendidikan karakter melalui kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz di SMA Negeri 5 Padang. Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif jenis deskriptif. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Analisis interaktif Miles dan Huberman. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar sosial dari Albert Bandura. Untuk mendapatkan data peneliti melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz diadakan setiap hari senin, selasa, rabu, dan kamis pukul 06:00 WIB sampai pukul 07:00 WIB, 2) Karakter yang dibentuk pembinaan melalui kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz yaitu, karakter religius, karakter cinta membaca dan menghafal Al Qur’an, sopan santun, 3) Terdapat faktor pendorong dan fakor penghambat yaitu ; faktor pendorong a) Mengembangkan bakat siswa sebab siswa yang sudah memiliki hafalan dan sudah lancar membaca Al Qur’an mereka diarahkan untuk mengikuti program Tahfidz. b) Ada kemudahan masuk perguruan tinggi kalau memiliki hafalan yang cukup banyak seperti 10 juz. c) Kearifan lokal Minangkabau, karena SMA Negeri 5 Padang terintegrasi kebudayaan Minangkabau sehingga sekolah membuat kegiatan Ekstrakurikuler Tahfidz sebab anak-anak minangkabau dulunya belajar mengaji di Surau. Sedangkan faktor penghambat adalah a) Pendanaan, b) Waktu pelaksanaan yang pendek, c) Siswa jenuh.