z-logo
open-access-imgOpen Access
Makna Semiotik Kesenian Buncis Angklung bagi Masyarakat Desa Tanggeran di Banyumas
Author(s) -
Rifiana Abdul Razzak
Publication year - 2021
Publication title -
musikolastika
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2657-0599
DOI - 10.24036/musikolastika.v3i1.64
Subject(s) - humanities , art
Seni dikatakan sebagai sebuah ekspresi manusia yang bersifat estetis dalam kehidupan masyarakat memiliki makna semiotik yang beragam. Buncis Angklung merupakan kesenian tradisional yang memiliki keterkaitan sejarah dengan Desa Tanggeran dan memiliki makna semiotik bagi masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan, dan mendeskripsikan perwujudan makna semiotik kesenian Buncis Angklung yang berasal dari Desa Tanggeran Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan pendekatan interdisipliner. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data seni dilakukan pada aspek intra dan ekstraestetik. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kesenian Buncis Angklung memiliki rangkaian tahapan pertunjukan, yaitu tahap sebelum pertunjukan, saat pertunjukan, dan setelah pertunjukan. Pertunjukannya berupa tarian yang penarinya memainkan angklung sebagai iringan tarinya. (2) Dalam teks pertunjukan Buncis Angklung ditemukan adanya makna religius dan makna relasi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here