
PENGADAAN GARAM BERIODIUM DI JAWA TIMUR DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Author(s) -
Sentot Harman Glendoh
Publication year - 2016
Publication title -
ekuitas (jurnal ekonomi dan keuangan)
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-5024
pISSN - 1411-0393
DOI - 10.24034/j25485024.y2002.v6.i4.1966
Subject(s) - physics
Kebuaksanaan pemerintah mengenai pengadaan garam beriodium dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat dirasakan penting, karena gangguan akibat kekurangan iodium (GAKJ) berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Untuk mencegah penyakit karena gangguan akibat kekurangan iodium, masyarakat perlu di didik dan di sadarkan agar selalu memperhatikan kesehatannya, mengkonsumsi garam beriodium sebagai salah satu kebutuhan pokok sehari-hari. Data survei pemetaan gondok tahun 1980 sampai dengan 1995 di Jawa Timur tercatat dari 5185 desa survei terdapat 1857 desa gondok berat, 641 desa gondok sedang, 1554 desa gondok ringan dan 1133 desa non gondok. Sementara itu menurut Bad.an Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan UNICEF memberikan informasi mengenai konsumsi garam beriodium di rumah tangga tahun 1995 - 1997 bahwa "Persentase rumah tangga di Jawa Timur yang mengkonsumsi garam beriodium cukup berada di bawah rata-rata nasional, pad.a tahun 199 7 baru sekitar 51 persen rumah tangga yang mengkonsumsi garam beriodium cukup, sementara secara nasiona/ angkanya sud.ah mencapai 62,I persen ". Penelitian BPS Propinsi Jawa Timur (1999) jumlah keluarga yang mengkonsumsi garam beryodium sebanyak 59, 14 persen, sedangkan tahun 1998 sebanyak 53, 71persen.