
ISLAM AND CULTURAL PLURALITY OF INDONESIA
Author(s) -
Moh Masduki
Publication year - 2019
Publication title -
toleransi/toleransi: media ilmiah komunikasi umat beragama
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2407-1595
pISSN - 2086-0315
DOI - 10.24014/trs.v10i2.7079
Subject(s) - humanities , islam , political science , theology , art , philosophy
Tulisan ini membahas tentang wacana Islam Nusantara yang mengemuka pada tahun-tahun terakhir ini, masuknya Islam ke Nusantara dihadapkan kepada wajah nusantara yang samasekali berbeda dengan tempat lahir dan tumbuhnya Islam yakni jazirah Arab, Islam Indonesia dihadapkan dengan wajah Nusantara yang multikultur dan plural, sebagian besar masyarakat Indonesia ingin mengamalkan ajaran Islam tetapi enggan untuk meninggalkan budayanya, hal tersebut menjadikan dialog dan hubungan saling memberi dan menerima antara ajaran Islam dan budaya lokal. Berbagai pemikiran berupaya merumuskan cara bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan budaya local dengan tanpa meninggalkan ketauhidan dan ajaran ushuliyah lainya. Amin Abdullah menyampaikan bahwa diperlukan sebuah fresh ijtihad untuk mengahadapi hal kontemporer, tidak akan cukup hanya dengan mengulang-ulang pengalaman masa lalu tanpa melihat perkembangan setempat. Said Aqil Siradj menjadikan metode tawazun, i‟tidal dan tawasuth dalam rangka mencari titik temu dari keragaman tersebut. Sementara Abd. Muqsith Gozali menawarkan metode mashlahah mursalah, istihsan dan „urf agar ajaran Islam dapat berpadu dengan budaya Nusantara. Dari hasil interaksi Islam dan budaya Nusantara menghasilkan sebuah peradaban Islam Nusantara yang unik misalnya gaya berpenampilan muslim Nusantara, arsitektur bangunan tempat ibadah Nusantara, bentuk budaya interaksi antar umat beragama sperti Siwalima di Maluku dan Maluku Utara, perpaduan bahasa memunculkan aksara jawi atau pegon. Pluralitas dan keragaman adalah suatu hal yang harus disikapi dengan cara dan metode yang tepat bukan malah dihindari dan menjauhkan diri. Kemauan untuk berinteraksi antara Agama dan Budaya akan menghasilkan sebuah peradaban hibrida yaitu peradaban Islam Nusantara