
Perempuan Seksi dalam Jaring Korupsi
Author(s) -
Adek Risma Dedees
Publication year - 2014
Publication title -
jurnal ilmu komunikasi/jurnal ilmu komunikasi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-8643
pISSN - 1829-6564
DOI - 10.24002/jik.v11i1.383
Subject(s) - humanities , political science , sociology , art
Tempo.co coverage on Ahmad Fathanah’s corruption case represents woman as subordinated and sensational object. This representation dismises woman from the corruption issues itself. Instead, it leads to a tendency to “exploit†woman by emphasizing the gossip. On covering this issue, Tempo.co acts as if it holds the “authorization†and “legitimation†to define woman as polite woman or ‘wild’ woman and how they should behave in front of camera/public. Such text shows a control mechanism towards body and mind of woman as stated by Foucault. The body of woman repeatedly become an object in media.Abstrak: Perempuan yang dihadirkan oleh Tempo.co dalam pemberitaan kasus korupsi Ahmad Fathanah adalah sebagai representasi objek sensasional. Representasi ini justru menjauhkan subjek perempuan dari kasus korupsinya sendiri. Beberapa teks berita menampilkan ‘otoritas’ dan ‘legitimasi’ Tempo.co dalam mendefinisikan kesopanan perempuan ketika mereka tampil di depan publik atau di depan kamera. Salah satunya dengan menilai deskripsi penampilan, wajah, atau pakaian yang dipakai. Tak ketinggalan, Tempo.co ‘meramal’ situasi jiwa perempuan: sedang depresi atau tidak. Inilah model mekanisme kontrol seperti yang dijelaskan Foucault bahwa semua bisa diatur dan dihukum menurut norma sosial yang berlaku, menurut siapa yang berkuasa pada kurun waktu tertentu.