
Pertumbuhan Kalus dan Produksi Katekin pada Kultur In Vitro Kalus Teh (Camelia Sinensis L.) dengan Penambahan Elisitor Ca2+ dan Cu2+
Author(s) -
Dewi Retnaningati,
Hermanto Hermanto,
Ekawati Purwijantiningsih,
Hartini Realista Lydia Solle
Publication year - 2021
Publication title -
biota
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2527-323X
pISSN - 2527-3221
DOI - 10.24002/biota.v6i3.5278
Subject(s) - physics , food science , traditional medicine , chemistry , medicine
Antioksidan dapat mengurangi dampak negatif oksidan dalam tubuh. Teh merupakan salah satu sumber antioksidan alami yang memiliki antioksidan golongan polifenol yakni katekin yang memiliki empat turunan yaitu: epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat (EGCG). Kadar katekin pada teh akan turun karena proses pembuatan teh dari daun teh segar menjadi teh seduhan, sehingga perlu ada upaya peningkatan kandungan katekin dalam teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode peningkatan produksi katekin pada kultur kalus teh. Perlakukan yang dilakukan yaitu dengan penambahan elisitor Ca2+ dan Cu2+ pada medium kultur kalus teh dengan berbagai variasi konsentrasi yang dirancang dalam 9 perlakuan yaitu: U0A0, U0A1, U0A2, U1A0, U1A1, U1A2, U2A0, U2A1, U2A2, di mana U0 = perlakuan Cu2+ 0 g/L, U1 = perlakuan Cu2+ 1 g/L, U2 = perlakuan Cu2+ 2 g/L, A0 = perlakuan Ca2+ 0 g/L, A1 = perlakuan Ca2+ 176 g/L, dan A2 = perlakuan Ca2+ 352 g/L. Semua perlakuan diinkubasi selama 10 hari dengan waktu panen yaitu pada hari ke-0, ke-5, dan ke-10. Hasil Penelitian menunjukkan kombinasi elisitor Ca2+ dan Cu2+yang paling optimal dalam meningkatkan kadar epikatekin galat pada kultur kalus teh (C. sinensis L.) yaitu perlakuan U1A1 yaitu dengan kombinasi konsentrasi Ca2+ (176 g/L) danCu2+ (1 g/L) selama 0 hari (kurang dari 24 jam) dengan hasil produksi epikatekin galat tertinggi yaitu sebesar 298,37 ppm.