z-logo
open-access-imgOpen Access
Studi Keragaman Kelelawar Berdasarkan Perangkap Jaring Kabut di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas
Author(s) -
Salih Alimudin,
Nuning Nurcahyani,
Elizabeth Devi Krismuniarti,
Elly L. Rustiati,
Eka Sulpin Ariyanti
Publication year - 2020
Publication title -
journal of tropical upland resources
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2686-5254
pISSN - 2686-1151
DOI - 10.23960/jtur.vol2no1.2020.86
Subject(s) - physics , forestry , geography
Kelelawar, satu-satunya mamalia terbang, dapat terlihat di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), termasuk Pusat Latihan Gajah (PLG). Keberadaan kelelawar dipengaruhi oleh struktur fisik habitat, iklim mikro, ketersediaan air dan sumber makanan, serta interaksi dengan satwa liar lainnya. Di Indonesia terdapat 9 dari 18 kelompok kelelawar dunia, yaitu Pteripodidae, Megadermatidae, Nycteridae, Vespertilionidae, Rhinolopidae, Hipposideridae, Emballonuridae, Rhinopomatidae, Molosidae. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan teknik jaring kabut untuk mempelajari keragaman kelelawar. penangkapan langsung menggunakan mist net dilakukan di 3 titik lokasi, area masjid PLG (lokasi 1), area Rumah Sakit Gajah (lokasi 2), dan area kandang gajah (lokasi 3). Tiga kali ulangan dilakukan  selama penangkapan di setiap lokasi. Jumlah kelelawar yang ditangkap (N = 29) terdiri dari 7 spesies, 4 di antaranya adalah kelelawar pemakan buah (Cynopterus minutus, Cynopterus brachyotis, Cynopterus sphinx), Cynopterus titthaecheilus) dan 3 pemakan serangga (Megaderma spasma, Pipistrellus javanicus, dan Scotophilus kuhlili) . Perangkap jaring kabut cocok untuk dilakukan di PLG, TNWK dan keanekaragaman kelelawar representatif diperoleh.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here