
PENGARUH PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN MUTU BENIH KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRILL) YANG DITANAM DI LAHAN SAWAH PADA MUSIM KEMARAU
Author(s) -
Agustiansyah Agustiansyah,
Ermawati Ermawati,
Eko Pramono,
Ari Wibowo
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal agrotek tropika/jurnal agrotek tropika.
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-3138
pISSN - 2337-4993
DOI - 10.23960/jat.v8i1.3682
Subject(s) - horticulture , physics , mathematics , biology
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dosis pupuk fosfat yang optimum untuk tiga (3) varietas kedelai dalam pertumbuhan, produksi, dan mutu benih, (2) mengetahui interaksi antara peningkatan pupuk fosfat dan tiga varietas kedelai terhadap pertumbuhan, produksi, dan mutu benih yang ditanam pada lahan sawah Juli–September 2017. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (3x5). Faktor pertama adalah tiga varietas kedelai (Anjasmoro, Grobogan, Burangrang), faktor kedua adalah lima taraf pemupukan SP-36 (0, 100, 150, 200, dan 250 kg/ha). Pemisahan nilai tengah menggunakan teknik Uji Perbandingan Orthogonal. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dosis SP-36 yang memberikan hasil maksimum Varietas Grobogan 193–200 kg/ha, Anjasmoro 182–189 kg/ha; dan Burangrang 159–164 kg/ha. Pertumbuhan, produksi dan mutu benih ketiga varietas berbeda. Varietas Grobogan lebih baik daripada varietas Anjasmoro dan Burangrang yang ditunjukkan oleh laju pengisian biji, dan bobot 100 butir. Varietas Anjasmoro lebih baik daripada Burangrang ditunjukkan daun trifoliat dan jumlah biji. Pertumbuhan dan mutu benih ketiga varietas tidak berbeda pada variabel tingkat kehijauan daun, daya berkecambah, dan kecepatan berkecambah. Sementara itu pemupukan SP-36 optimum menghasilkan produksi dari Varietas Grobogan lebih baik daripada Varietas Anjasmoro dan Burangrang ditunjukkan pada bobot biji pertanaman dan hasil benih. Varietas Anjasmoro lebih baik daripada Burangrang dalam meningkatkan bobot kering berangkasan, luas daun, jumlah polong, dan jumlah biji.