z-logo
open-access-imgOpen Access
KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor [L]Moench) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum graminicola) PADA DUA SISTEM POLA TANAM BERBEDA
Author(s) -
Agnes Ratnasari,
Efri Efri,
Muhammad Syamsoel Hadi,
Hasriadi Mat Akin
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal agrotek tropika/jurnal agrotek tropika.
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-3138
pISSN - 2337-4993
DOI - 10.23960/jat.v7i2.3258
Subject(s) - biology , horticulture , physics , microbiology and biotechnology
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui ketahanan 15 genotipe sorgum yang ditanam pada dua sistem tanam berbeda yaitu monokultur dan tumpangsari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017- Februari 2018 di Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Perlakuan disusunmenggunakan rancangan acak kekompok dalam Split Plot Design dengan faktor utama adalah sistem pola tanam (tumpangsari, monokultur), dan anak petak adalah 15 genotipe sorgum (Numbu, Samurai 1, GH3, UPCA, GH4, P/I WHP, GH6, Super 2, GH13, P/F 51-93-C, Super 1, GH5, Mandau, GH7 dan TalagaBodas). Monokultur sorgum ditanam pada jarak 80 cm x 20 cm. Tumpangsari sorgum ubikayu dilakukan dengan cara menanam sorgum di antara tanaman ubikayusehingga jarak tanam sorgum tetap 80 cm x 20 cm, sedangkan jarak tanam ubikayu 80 cm x 60 cm, baik sorgum maupun ubikayu ditanam secara bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tumpangsari lebih efektif untuk menekan intensitas penyakit antraknosa. Pada penelitian ini intensitas penyakit antraknosa terhadap 15 genotipe sorgum yang diamati dikelompokan menjadi 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Genotipe Numbu, GH3, Talaga Bodas, Super 1, dan Mandau adalah genotipe dengan intensitas penyaki terendah dibandingkan genotipe Samurai 1, UPCA, GH4, P/I WHP, GH13, P/F 5-193-C, GH5, GH6 dan GH7 . Genotipe Samurai 1, UPCA, GH4, P/I WHP, GH13, P/F 5-193-C, GH5, GH6 dan GH7 adalah genotipe yang intensitas penyakitnya lebih rendah dibandingkan genotipe Super 2. Dan genotipe Super 2 adalah genotipe dengan intnsitas penyakit antraknosa tertinggi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here