z-logo
open-access-imgOpen Access
PENGARUH FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF ASAM KLORO BROMO ISOSIANURIK TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT BLAS, HAWAR PELEPAH DAUN DAN BERCAK DAUN CERCOSPORA PADA TANAMAN PADI DI GADINGREJO, PRINGSEWU
Author(s) -
Pendi Setiawan,
Titik Nur Aeny,
Efri Efri
Publication year - 2014
Publication title -
jurnal agrotek tropika/jurnal agrotek tropika.
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2620-3138
pISSN - 2337-4993
DOI - 10.23960/jat.v2i2.2085
Subject(s) - horticulture , physics , biology
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi makanan pokok bagi hampir seluruh penduduk di Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya padi adalah karena serangan berbagai macam cendawan, diantaranya cendawan Pyricularia oryzae Cav. (penyebab penyakit blas), cendawan Rhizoctonia solani Khun. (penyebab penyakit hawar pelepah daun) dan cendawan Cercospora oryzae Miyake. (penyebab penyakit bercak daun cercospora). Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah penggunaan fungisida sintetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh fungisida berbahan aktif asam kloro bromo isosianurik terhadap intensitas penyakit blas, hawar pelepah daun dan bercak daun cercospora pada tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada bulan Desember 2012 sampai dengan Juni 2013. Perlakuan dalam percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat kelompok. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan nilai tengah masing-masing perlakuan diuji dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi fungisida berbahan aktif asam kloro bromo isosianurik efektif menekan intensitas penyakit blas leher dan penyakit hawar pelepah daun, tetapi  tidak efektif dalam menekan intensitas penyakit blas daun dan penyakit bercak daun cercospora pada tanaman padi varietas Ciherang di Lampung. Tingkat konsentrasi fungisida yang efektif dalam menekan intensitas penyakit blas leher adalah 0,5; 1,0; dan 1,5 g L-1, sedangkan tingkat konsentrasi fungisida yang efektif menekan intensitas penyakit hawar pelepah daun adalah 1,0 g L-1 dan 1,5 g L-1. Tidak ada perbedaan yang nyata antar tingkat konsentasi terhadap intensitas penyakitpenyakit tersebut.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here