
PENGARUH APLIKASI BEBERAPA TARAF KONSENTRASI FORMULASI KERING Metarhizium anisopliae (Metchnikoff) Sorokin ISOLAT YOGYAKARTA TERHADAP MORTALITAS KEPIK PENGISAP BUAH KAKAO (Helopeltis spp.) DI LABORATORIUM
Author(s) -
Erwan Erdiyanto,
Purnomo Purnomo,
Lestari Wibowo,
Nur Yasin
Publication year - 2013
Publication title -
jurnal agrotek tropika/jurnal agrotek tropika.
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2620-3138
pISSN - 2337-4993
DOI - 10.23960/jat.v1i3.2054
Subject(s) - biology , toxicology , horticulture , traditional medicine , food science , medicine
Hama pengisap buah kakao (Helopeltis spp.) merupakan hama penting yang menyerang tanaman kakao. Pengendalian hama menggunakan insektisida selama ini masih kurang memuaskan. Selain itu, petani dalam menggunakan insektisida pada umumnya melebihi dosis anjuran. Penggunaan pestisida yang tidak tepat ini dapat mengganggu ekosistem, keseimbangan populasi musuh alami, menyebabkankan resurjensi atau ledakan hama serta resistensi hama. Untuk itu diperlukan pengendalian yang aman dan ramah lingkungan. Salah satu alternatif yang mencakup kedua hal ini yaitu penggunaan agensia pengendali hayati, seperti jamur entomopatogen, yang masih perlu untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa taraf konsentrasi formulasi keringMetarhizium anisopliaeisolat Yogyakarta terhadap mortalitas hama kepik penghisap buah kakao (Helopeltisspp.). Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 5 perlakuan. Pengelompokan berdasarkan 3 waktu aplikasi yang berbeda. Setiap unit percobaan terdiri atas 20 ekor imago Helopeltis spp. Perlakuan terdiri atas kontrol (P0), aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 5 g l-1 air (P1), aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 10 g l-1 air (P2), aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 15 g l-1 air (P3), dan aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi konsentrasi 20 g l-1 air (P4). Data yang didapatkan dianalisis ragamnya dan dilanjutkan dengan Uji BNT dengan taraf nyata 1 atau 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi formulasi kering M. anisopliae isolat Yogyakarta menyebabkan mortalitas pada Helopeltis spp. Mortalitas Helopeltis spp. tertinggi pada 10 hsa terjadi pada perlakuan aplikasi formulasi kering M. anisopliae dengan konsentrasi 15 g l-1 air sebesar 88,24 %, dengan periode letal 4,21 hari yang tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 20 g l-1 air.