
POLA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI MERAH KERITING TERHADAPAPLIKASI KALIUM NITRAT (KNO3) PADA DAERAH DATARAN TINGGI
Author(s) -
Intan Nuraini,
Kus Hendarto,
Agus Karyanto
Publication year - 2013
Publication title -
jurnal agrotek tropika/jurnal agrotek tropika.
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2620-3138
pISSN - 2337-4993
DOI - 10.23960/jat.v1i2.1981
Subject(s) - horticulture , physics , biology
Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia, namun jumlah produksi nasional belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi akan tingkat konsumsi cabai. Untuk meningkatkan produksi tanaman cabai merah perlu adanya teknologi budidaya yang tepat, salah satunya adalah pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh aplikasi KNO3 tehadap pola pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) pada daerah dataran tinggi, (2) mengetahui konsentrasi KNO3 terbaik untuk produksi tanaman cabai merah (C. annuum) pada daerah dataran tinggi. Perlakuan ini disusun secara tunggal dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Adapun faktor perlakuan dosis kalium nitrat (KNO3) terdiri dari 5 taraf yaitu K0 (kontrol 0 g l-1), K1 (2 g l1), K2 (4 g l-1, K3 (6 g l-1), dan K4 (8 g l-1). Setiap taraf dosis perlakuan diulang sebanyak tiga kali.Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlet dan additifitas data diuji dengan uji Tukey. Analisis data dilanjutkan dengan menggunakan analisis ragam kemudian pola pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dan polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi KNO3 pada fase vegetatif menunjukkan pola pertumbuhan tanaman cabai yang relatif sama khususnya tinggi tanaman dan tingkat percabangan. Sedangkan pada fase generatif pemberian konsentrasi KNO3 pada tanaman cabai sampai dengan 4 g l-1 dapat meningkatkan jumlah bunga dan panjang buah dan dapat meningkatkan hasil produksi (jumlah buah dan bobot buah panen). Secara kualitatif pemberian konsentrasi KNO3 2 g l-1 dan 4 g l-1 memberikan penampilan yang cukup baik dibandingkan dengan pemberian konsentarsi KNO3 6 g l-1 dan 8 g l-1.