z-logo
open-access-imgOpen Access
INSECT PESTS IN AGROECOSYSTEM WHERE THREE CORN VARIETIES WERE GROWN UNDER CONSERVATION VERSUS FULL TILLAGE SYSTEM IN NATAR, SOUTH LAMPUNG IN 2001 GROWING SEASON
Author(s) -
F.X. Susilo,
I Gede Swibawa
Publication year - 2002
Publication title -
jurnal hama dan penyakit tumbuhan tropika
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2461-0399
pISSN - 1411-7525
DOI - 10.23960/j.hptt.128-14
Subject(s) - horticulture , biology
Serangga hama pada pertanaman jagung yang dibudidayakan dengan olah tanah konservasi di Natar Lampung Selatan pada musim tanam 2001. Penelitian sebelumnya (musim penghujan 2000) menunjukkan bahwa serangga yang berpotensi menjadi hama tanaman jagung di Lampung Selatan adalah lalat bibit jagung (LBJ) (Atherigona sp.) yang tidak selalu dapat diatasi dengan perlakuan benih dan penggerek tongkol (Helicoverpa armigera) yang serangannya terbatas pada ujung tongkol. Penelitian pada tahun ini (musim kemarau 2001) dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyan berikut: (1) Apakah ada serangga lain yang berpotensi menjadi hama pada tiga varietas jagung yang dibudidayakan dengan olah tanah konservasi (OTK) versus olah tanah penuh (OTP)? dan (2) Sejauh manakah serangan lalat bibit jagung dan Helicoverpa pada tahun ini? Informasi terkini yang diperoleh adalah sebagai berikut. Selain diserang oleh LBJ dan Helicoverpa, pertanaman jagung tahun ini diserang pula oleh wereng coklat (WCJ) (Nilaparvata sp.) dan penggerek batang (PBJ) (Ostrinia sp.) Serangan LBJ dapat menyebabkan berkurangnya populasi tanaman produktif sebesar  < 1% dan 4—12%, berturut-turut pada  sistem OTK dan OTP. Dibandingkan dengan pemulsaan (kegiatan utama dalam OTK), perlakuan benih menggunakan insektisida imidacloprid kurang efektif untuk mengendalikan serangan LBJ. WCJ cenderung lebih menyerang pertanaman jagung (apa pun varietasnya) yang dibudidayakan dengan OTK. Belum nampak adanya kecenderungan serangan PBJ pada salah satu varietas jagung atau pada satu di antara dua sistem olah tanah yang diuji. Selain menyerang tongkol seperti pada tahun sebelumnya, Helicoverpa pada tahun ini juga menyerang daun. Pada tahun ini serangan pada tongkol berlanjut sehingga menimbulkan kerusakan biji.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here